Pendidikan

Mengaku Trauma, Tiga Siswa SMA Asal Palu Sekolah di Jember

JEMBER, FaktualNews.co – Berdasarkan informasi yang didapat dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur Cabang Jember. Ada sebanyak 3 siswa SMA asal Palu, Sulawesi Tengah, yang melanjutkan pendidikannya di Kabupaten Jember. Diantaranya Ramlan Sujana kini bersekolah di SMK PGRI 3 Tanggul, Ayu Dwiyana Putri SMAN Ambulu, dan Budiman Basri SMAN Pakusari.

Ketiga siswa itu merupakan korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, dan terpaksa harus melanjutkan pendidikan di Kota Tembakau ini. Beruntung masih memiliki sanak saudara di Jember. Sehingga dapat melanjutkan pendidikan di wilayah setempat sesuai kebijakan khusus dari Dispendik Provinsi.

“Saya sudah ada di Jember sejak 5 Oktober kemarin. Rumah saya di Palu roboh bagian belakangnya gara-gara gempa, dan kini sudah tidak bisa ditempati lagi,” ujar Budiman Basri, yang selamat dari musibah gempa dan tsunami di Palu itu,Selasa siang (23/10/2018).

Basri yang merupakan salah satu siswa selamat dari musibah di Palu itu, kini belajar di kelas 12 IPA 5, SMAN Pakusari, Kabupaten Jember. Dia mengaku masih trauma, pasca kejadian gempa dan tsunami pada 28 September 2018 kemarin itu. “Saya terpaksa pindah ke Jember, ikut orang tua. Di Palu juga sudah tidak ada rumah,” ucapnya sedih.

Setelah lama ditinggal mati ayahnya, Basri pun kini hanya tinggal berdua dengan ibunya. Beruntung masih ada sanak saudara di Jember, sehingga kini tinggal sementara di Jember. Untuk biaya hidup sehari-hari, Basri dan ibunya bergantung kepada kakaknya yang bekerja di Jakarta.

“Saya tinggal dekat sekolah ini, di rumah saudara. Ibu tidak bekerja, ayah pun juga sudah lama meninggal. Saya hanya bersama ibu saat ini. Trauma pasca gempa dan tsunami itu, juga masih terasa,” tuturnya.

Namun dirinya beruntung, teman-temannya kini di sekolah baru, lebih memperhatikan dan cepat akrab dengan dirinya. “Teman-teman menyambut saya dengan baik, proses akrabnya cepat. Beruntung Alhamdulillah bisa sekolah lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMAN Pakusari, Ahmad Rosidi menyampaikan, proses kepindahan Basri ke SMAN Pakusari Jember, sudah dipermudah atas kebijakan Dispendik Provinsi Jatim.

“Untuk seragam, dan alat tulis bagi nanda Basri gratis, biaya SPP bebas hingga lulus sekolah,” kata Rosidi.

Dengan kepindahannya di SMAN Pakusari itu, Rosidi berharap Basri bisa segera beradaptasi. “Alhamdulillah saat pertama datang ke sini, diantar sama ibunda dan buleknya. Saat itu terlihat masih ada trauma pasca kejadian yang menimpanya. Sehingga saya berharap, Nanda Basri bisa cepat beradaptasi dengan baik,” tuturnya.