FaktualNews.co

Penemuan Situs di Mojosari Mojokerto, Diduga Pemukiman Zaman Majapahit

Wisata     Dibaca : 2026 kali Penulis:
Penemuan Situs di Mojosari Mojokerto, Diduga Pemukiman Zaman Majapahit
FaktualNews.co/Amanullah/
Benda diduga peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Dusun Sambeng, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Penemuan situs yang diduga sebagai pemukiman penduduk di zaman kerajaan Majapahit di Dusun Sambeng, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto terus digalih oleh warga sekitar. Bahkan dalam satu minggu terakhir warga menemukan 13 barang diduga bersejarah di lokasi proyek pelebaran tempat pembuangan akhir (TPA) tersebut.

Muhammad Erwin Rizaldi, anggota komunitas pelestari sejarah mengatakan, 13 barang diduga peninggalan bersejarah itu diantaranya dorpel, batuan andesit, umpak, lumpang alu, pecahan terakota, pecahan gerabah, diduga sarkofagus, kemuncak, pripih dan tombak.

“Kalau penemuan ini kan sebenarnya sudah sejak sebulan lalu. Kemudian warga yang sempat berupaya mengeksplore hingga saat ini akhirnya menemukan 13 item itu,” jelasnya, kepada FaktualNews.co, Sabtu (3/11/2018).

Benda-benda tersebut ditemukan di lokasi proyek TPA Desa Belahantengah dan lahan persawahan warga. Barang-barang ini ditemukan tersebar di lahan seluas kurang lebih satu hektare di sembilan titik.

Setelah barang-barang ini ditemukan, kemudian warga menyimpannya di punden yang dekat lokasi.

Erwin menduga, barang-barang tersebut sebenarnya sudah pernah ditemukan sebelumnya. Hal ini dilihat dari banyaknya batu-batu yang ditemukan sudah dijadikan fondasi.

Di lain sisi lokasi ini diduga sudah bukan insitu, artinya barang-barang ini sebelumnya sudah pernah ditemukan. Karena pengetahuan warga mungkin waktu itu masih minim, jadi banyak batu yang dipakai fondasi.

Erwin menambahkan, kedepan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur soal penemuan barang-barang tersebut.

Sebelumnya persoalan ini sudah pernah di bahas di kongres pelestari sejara di Kediri kemarin dan pihaknya akan terus melakukan monitoring serta koordinasi dengan BPCB.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul