Antisipasi Banjir di Pasuruan, Andalkan Edukasi Warga
PASURUAN, FaktualNews.co – Menjelang musim hujan yang berdampak pada bencana berupa banjir dan tanah longsor, diperlukan berbagai kesiapan. Selain penyediaan sarana alat dan peralatan untuk disiagakan maupun upaya pencegahan, kesiapan masyarakat juga diperlukan, sehingga resiko bencana dapat diminimalisir.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI, Evi Zainal Abidin, dihadapan perwakilan masyarakat desa tangguh bencana se-Kabupaten Pasuruan, saat sosialisasi penanggulangan banjir di KUTT Suka Makmur Grati. “Karenanya datangnya bencana ini tidak bisa diprediksi, tapi dampaknya ke masyarakat besar,” paparnya, saat menjadi pembicara.
Menurutnya Kabupaten Pasuruan peringkat 21 dari 514 kota dan kabupaten se Indonesia. “Karenanya lebih baik mencegah dan ini upaya mitigasi bencana dan akan terpola dalam kesatuan program. Untuk mencegah dan mengantisipasi, harus melibatkan semua pihak, karena bencana sendiri tidak pernah pilih-pilih korban,” terangnya.
Karena itu, lanjut dia, masyarakat harus siap dengan kondisi alam, sehingga resiko bencana bisa dikurangi. “Selain itu, masalah bencana banjir tentunya harus menjadi prioritas di Kabupaten Pasuruan, karena bencana banjir ini menjadi langganan hampir tiap tahunnya disaat musim hujan. Sehingga juga diperlukan adanya keseriusan pemerintah daerah,” ujar Evi.
Sementara itu, Sekretaris BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Edy Supriyanto menyampaikan bahwa Pasuruan menjadi langganan daerah banjir karena keberadaan tujuh daerah aliran sungai di Kabupaten Pasuruan. Kondisi kerusakan lingkungan di hulu sungai menjadi faktor penyebab utamanya.
“Disisi yang lain, untuk mengantisipasi bencana ini tenaga kami juga hanya ada 11 orang saja. Karena dengan terbatasnya personil, tentunya kurang optimal untuk atasi bencana. Makanya kami terus optimalkan para relawan yang ada. Terutama masyarakat yang terdampak dan dikoordinasi dalam desa tangguh bencana,” keluh Edy.
Sementara, Direktur Pengurangan Resiko Bencana BNPB, Raditya Jati menyampaikan, bahwa pengurangan resiko bencana di titik beratkan pada upaya pencegahan. “Dengan upaya pencegahan bisa mengurangi dampak resiko terjadinya bencana. Hal ini yang harus menjadi perhatian,” tandasnya, saat hadiri acara tersebut.
Pencegahan bisa dilakukan, dengan target utama kurangi korban jiwa, kurangi wilayah terdampak, kurangi kerugian sosial ekonomi dan kurangi kerusakan infrastruktur. “Caranya harus melibatkan masyarakat langsung. Terutama dengan memberikan edukasi kepada warga sekitar yang berdampak bencana,” jelas Raditya.