FaktualNews.co

Kali Pertama Berbahasa Jawa di Kelas, Murid SDN di Jombang, Nampak Canggung

Pendidikan     Dibaca : 1200 kali Penulis:
Kali Pertama Berbahasa Jawa di Kelas, Murid SDN di Jombang, Nampak Canggung
FaktualNews.co/Muji Lestari/
Kegiatan belajar mengajar (KBM) Sekolah Dasar di Jombang, setiap hari Kamis mernggunakan Bahasa Jawa.

JOMBANG, FaktualNews.co – Penggunaan bahasa Jawa setiap hari Kamis, mulai diterapkan di semua Sekolah Dasar (SD) di Jombang. Seperti di SDN Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, kegiatan belajar mengajar di kelas sudah mulai dibiasakan dengan penggunaan bahasa Jawa, Kamis (08/11/18).

Berdasakan pantauan, interaksi dan komunikasi antara guru dan para murid dengan bahasa Jawa untuk kali pertamanya ini nampak canggung dan lucu. Maklum saja, murid-murid Sekokah Dasar ini belum terbiasa. Mereka masih jarang berbahasa Jawa dengan sang guru pada saat jam pelajaran.

“Buk kulo dereng ngerti (Bu saya belum paham, red),” ucap Nita Istiqomah, siswa kelas IV SDN Pandanwangi saat bertanya di dalam kelas.

Penggunaan bahasa Jawa ini, menurut Kepala SDN Pandanwangi, Sumariyono, mulai diterapkan Kamis (08/11/18) hari ini, di sekolahnya. Meskipun, dalam surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, baru diterapkan pada semester 2 di tahun ajaran 2018-2019. “Menurut program dari Dinas Pendidikan, setiap hari Kamis (penerapan bahasa Jawa, red),” ujar Sumariyono.

Selain itu, penerapan bahasa jawa ini, dikatakan Sumariyono, juga mempengaruhi perubahan sikap dan prilaku para siswa dalam kehidupan sehari-hari.

“Insya Allah dalam berbahasa Jawa ini, mempengaruhi juga karakter anak. Dalam tingkah laku saja, bahasa Jawa ini seolah-olah bahasa tubuhnya juga mengikuti. Contohnya, nyuwun sewu (bahasa Jawa, red) dan permisi. Kalau kita menggunakan kata ‘nyuwun sewu’, otomatis bahasa tubuh langsung menunduk,” paparnya.

Lebih lanjut, Sumariyono juga menerangkan, para guru juga diwajibkan untuk menggunakan bahasa Jawa saat memberikan materi pelajaran di setiap hari Kamis. “Ya, mengajarnya menggunakan bahasa jawa di hari itu. Semua mata pelajaran,” terangnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Budi Nugroho menandaskan, penerapan bahasa Jawa di lingkungan pendidikan ini, merupakan intruksi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Peraturan Gubernur tentang mata pelajaran bahasa Jawa sebagai muatan lokal. “Itu adalah tindaklanjut dari surat edaran gubernur, dan kini kita seriusi,” ungkapnya.

Budi juga menegaskan, bahwa pentingnya bahasa jawa diterapkan di sekolah adalah untuk mengingatkan kembali jati diri orang jawa. Sekaligus sebagai bentuk pelestarian budaya Jawa dan juga untuk membangun karakter para siswa. “Bahasa Jawa ini kita anggap penting untuk dihidupkan kembali agar tidak hilang, jati diri orang Jawa ya. Ini juga untuk pendidikan karakter anak,” pungkasnya. (*)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin