Meriahkan Hari Santri dan Pahlawan, Polres Trenggalek Gelar Pawai Obor

TRENGGALEK, FaktualNews.co-Dalam memeriahkan Hari Santri Nasional dan Hari Pahlawan tahun 2018, Polres Trenggalek, gelar pawai obor, pada Jum’at (9/11/2018) malam. Kegiatan tersebut untuk mengingatkan serta menumbuhkan kembali semangat jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap generasi penerus, sekaligus dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,

Pawai obor tersebut diikuti oleh ribuan masyarakat dari kalangan anggota TNI-Polri, mahasiswa, pelajar dan santri. Dengan start depan Masjid Agung Baiturrahman Trenggalek, melintasi jalan perkotaan dan finish di Mapolres Trenggalek.

Ribuan obor yang dibawa peserta, memiliki daya tarik tersendiri. Kelap kelip obor menambah suasana jalanan kota Trenggalek, menjadi lebih berwarna. Antusias masyarakat cukup tinggi dalam menyambut kegiatan ini dan hampir sepanjang rute yang  dilalui penuh dengan penonton.

Menurut salah satu penonton, Iswati warga Gandusari, sangat mengapresiasi kegiatan pawai obor yang digelar Polres Trenggalek. Seketika sepanjang jalan kota Trenggalek, yang menjadi rute suasana berubah warna dan indah.

“ Kami sangat mengapresiasi kegaiatan pawai obor ini. Selain indah dan menarik, sepanjang jalan para peserta melantukan selawat nabi dengan sahdu dan kompak sambil membawa bendera Merah Putih yang terus di kibarkan,’’ ucapnya.

Kapolres Trenggalek,  AKBP Didit Bambang Wibowo S menyampaikan, pawai obor ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Santri dan Hari Pahlawan. Semata-mata untuk mengingatkan kembali dan meneladani tentang nasionalisme dan patriotisme yang di usung oleh para Kiai, alim ulama dan santri terdahulu.

“Makna obor, dulu digunakan sebagai alat penerang namun dibalik itu semua ada nilai filosifi. Bahwa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki rasa cinta tanah air yang tak pernah mati dan bisa menerangi dunia dengan ilmu pengetahuan layaknya api obor,’’ terangnya, Jum’at (9/11/2108).

Menurut Kapolres, di era globalisasi seperti sekarang ini kejahatan paling berbahaya adalah kejahatan yang dilakukan melalui media sosial. Hoax, ujaran kebencian dan isu sara maupun konten negatif lainnya termasuk radikalisme banyak ditemukan di media sosial.

“ Kalau dulu mulutmu harimaumu, sekarang sudah berganti telunjukmu harimaumu. Untuk itu kami berharap, agar generasi milenial saat ini harus berhati-hati dan menjaga kedaulatan bangsa dan Pancasila dengan bijak bermedia social,’’ pungkasnya.