SURABAYA, FaktualNews.co – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan acara pagelaran drama kolosal ‘Surabaya Membara’ di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya tidak memiliki izin.
“Pertama kami tidak tahu, setelah kami cek mulai tingkat kecamatan, semua asisten, Sekda semalam tidak tahu. Saya pun tidak tahu, baru setelah ada kejadian baru tahu. Jadi (kegiatan) tidak ada ijin,” ujar Walikota Tri Rismaharini, usai memimpin upacara peringatan hari pahlawan di Balaikota Surabaya, Sabtu (10/11/2018).
Dengan tidak dikantonginya izin penyelenggaraan oleh panitia, Pemkot Surabaya meyakini bahwa kegiatan itu adalah ilegal dan diluar sepengetahuan jajarannya, “Kita tidak tahu sama sekali,” singkat Risma.
Soal bantuan Pemkot Surabaya yang bisa diberikan kepada korban, Risma menyampaikan pihaknya hanya bisa membantu dalam bentuk perawatan bagi korban luka-luka hingga sembuh. Serta pertolongan ketika kejadian berlangsung.
“Korban sudah kita tangani dengan baik, kita hubungi keluarganya,” lanjut Wali Kota Surabaya dua periode ini.
Dikesempatan berbeda, Kabaghumas Pemkot Surabaya, M Fikser kepada awak media sependapat dengan sang Wali Kota. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut tanpa izin.
“Tidak ada surat pemberitahuan. Jangankan izin, memberitahu kepada kita saja nggak ada,” jelasnya.
Padahal semestinya, kegiatan mobilisasi massa seperti yang digelar semalam dijelaskan Fikser harus ada beberapa izin yang dipenuhi. Misalnya, izin keramaian dan penutupan jalan kepada Dinas Perhubungan terkait.
“Karena kan menutup jalan, perlu adanya rekayasa lalu lintas. Mekanisme itu semestinya dilalui,” lanjutnya.
Kembali disampaikan Fikser, acara tersebut juga tidak memakai fasilitas milik Pemkot Surabaya sama sekali. Area Tugu Pahlawan kebetulan akan dipakai kegiatan parade kolosal pada esok hari, atau pada hari Minggu, (11/11/2018).
Dengan kejadian itu, parade kolosal di area Tugu Pahlawan pun kemungkinan dialihkan ke titik yang lain. Selain agar peristiwa serupa tidak terulang, keputusan ini juga sebagai bentuk menghormati korban.
“Semalam ada tragedi, masa kita kembali gelar disitu. Kemungkinan akan dialihkan, ini akan kita rapatkan,” tutupnya.
Pagelaran drama kolosal yang setiap tahun dilaksanakan oleh warga Kota Surabaya untuk memperingati hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November kali ini, berbuah insiden mengerikan.
Beberapa penonton pagelaran yang kala itu berada diatas viaduk Jalan Pahlawan, Kota Surabaya tiba-tiba terjatuh bersamaan dengan melintasnya gerbong kereta api KRD jurusan Sidoarjo – Pasar Turi. Ada tiga korban tewas serta sedikitnya 16 luka-luka dalam peristiwa tersebut.