FaktualNews.co – Serangan malware bisa menyerang perangkat Anda di mana saja dan kapan saja, kalau tidak berhati-hati. Kini ada modus baru. Bahaya malware semakin sulit dibendung jika Anda melakukan pengisian baterai perangkat pada kabel yang ada di tempat-tempat umum.
Menurut Yudhi Kukuh, analis keamanan dari ESET, peretas bisa menginfeksi layanan itu agar kabel mengirimkan malware kepada korban. Hal-hal kecil seperti inilah yang menurut Yudhi masih kurang disadari oleh masyarakat.
“Banyak orang saat ini hanya sekadar pakai saja. Padahal ketika sebuah perangkat yang dimiliki tidak di-upgrade, akan sangat rentan terhadap bahaya malware,” kata Yudhi, dilansir FaktualNews.co dari MaleIndonesia, Selasa (13/11/2018).
Berdasarkan studi Ponemon Institute, pada tahun 2018, rata-rata kerugian akibat pelanggaran data secara global mencapai 3,86 juta USD atau sekitar 56,5 miliar rupiah.
Selain itu, Breach Level Index juga mengungkap telah terjadi setidaknya 945 pelanggaran data yang menyebabkan 4,5 miliar catatan data hilang di seluruh dunia pada 2018.
Melihat tingginya angka ancaman kejahatan siber, Yudhi mengingatkan agar pengguna tidak sembarangan mengisi daya perangkat mereka di tempat umum. Di samping itu, ia juga memberikan sejumlah langkah antisipasi, sebagai berikut.
Hati-hati Menyimpan Kata Sandi di dalam Perangkat
Ketika pengguna menyimpan kata sandi pada perangkat miliknya dan terhubung dengan router yang sudah ditanami virus, maka data-data tersebut dapat mudah dilihat oleh pelaku.
Jangan Mengunduh Aplikasi dari Situs tak Resmi
Hal ini kerap terjadi ketika pengguna menginginkan sebuah aplikasi tanpa peduli dari mana sumber data tersebut. Padahal, pelaku juga dapat memasukkan virus ke dalam data aplikasi yang diunduh.
Hindari Memakai Wifi Umum
Perlu digarisbawahi bahwa sebuah layanan umum dapat digunakan oleh siapapun. Dalam hal ini, pelaku bisa memasukkan virus malware ke dalam router dan membuat pengguna terserang virus.
Setel Ulang Perangkat Baru
Yudhi menghimbau agar pengguna melakukan penyetelan ulang (reset) pada perangkat yang baru dipakai. Hal ini bertujuan agar terhindar dari malware yang telah ditanam ke dalam perangkat tersebut.
Proteksi penuh
Selain meminimalkan koneksi pada perangkat, sistem keamanan tidak mampu melindungi perangkat 100 %. Setiap sistem pastinya memiliki algoritma yang berbeda untuk mengidentifikasi virus. Maka dari itu, perlu adanya layering atau pengamanan berlapis dalam melindungi perangkat.