Teknologi

Modus Terbaru Penipuan Melalui Email

FaktualNews.co – Modus penipuan lewat internet (scam) saat ini kian marak terjadi, salah satunya melalui email. Biasanya terkait permintaan uang hinggan peluang investasi. Sayangnya masih banyak pengguna yang lengah dan terjebak atas penipuan lewat email tersebut.

Menurut riset Pew Research dalam laman tech.co, dengan banyaknya orang dewasa yang selalu online setiap harinya, memungkinkan para penjahat lebih leluasa untuk mencuri identitas. Modunya para penjahat ini mengirimkan email dan meminta penerima untuk mengklik URL yang tersedia di dalamnya.

Bagi mereka yang tidak tahu dan penasaran atas isi email tersebut, biasanya akan melakukan mengikuti petunjuk dalam email tersebut. Itu adalah salah satu contoh yang umum. Justru kini modusnya lebih inovatis, dan Anda perlu berhati-hati. Agar Anda tidak menjadi korban penipuan lewat email, berikut penipuan email terbaru yang perlu Anda ketahui.

Aktivitas Facebook Scam

Semua orang memiliki dan bermain Facebook. Mulai dari anak-anak hingga orang tuanya. Orang tua adalah target yang mungkin sangat rentan terhadap email penipuan ini. Email tersebut menyalin format dan warna yang sama dengan Facebook, dan memacu penggunanya untuk mengklik.

Setelah target melakukannya, target akan dibawa kepada sebuah laman website yang menggoda, di mana isinya akan memberikan sebuah hadiah sederhena. Saat di klik, secara tidak langsung, pengguna akan mengunduh marlware. Dan di sini, yang perlu Anda perhatikan. Apa pun yang terkait Facebook namun tidak menyertakan URL Facebook.com resmi adalah scam.

Konfirmasi Pesanan PayPal

Salah satu cara terbaik untuk menarik korban adalah melalui phising, istilah keamanan untuk penipuan yang mencoba memikat pengguna secara bebas memberikan informasi login mereka. Layanan pembayaran online Paypal adalah front umum untuk upaya phishing.

MalwareBytes melaporakan bahwa, gelombang besar terkait phising melalui PayPal terbaru dimulai pada bulan Desember 2017, menampilkan judul email yang mengklaim bahwa Paypal “tidak dapat memverifikasi transaksi terbaru Anda” atau bahwa “Proses pembayaran Anda tidak dapat diselesaikan.” kemudian diminta untuk meng-klik sebuah URL, dan Anda akan menemukan halaman palsu Paypal.

Laman website itu benar-benar meniru tampilan dan nuansa situs PayPal, lalu meminta korban tanpa disengaja untuk memberikan alamat rumah dan informasi kartu kredit mereka. Tentu modus atau kedoknya untuk menyelesaikan pembayaran yang telah dibuat pengguna, seperti dilansir dari Male Indonesia.