Golkar Trenggalek Targetkan 9 Kursi di Pileg 2019
TRENGGALEK, FaktualNews.co – DPD Fraksi Golkar Kabupaten Trenggalek menggelar pengukuhan Badan Pengendali Pemenangan Pemilu (Bappilu), sekaligus dalam rangka pelepasan Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil VII, DPRD Provinsi Dapil IX dan DPRD Kabupaten Trenggalek di Gedung DPD Golkar Trenggalek, Selasa, (20/11/2018).
“Pelantikan Ketua Bappilu secara otomatis dijabat oleh Ketua Partai, misalnya Ketua Bappilu Pusat dijabat oleh Ketua Umum DPP Pusat, Bappilu Provinsi Ketuanya juga Ketua DPD Provinsi dan Ketua Bappilu Trenggalek dijabat Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Trenggalek yaitu H. Wakidi,” ucap Gatot Sudjito selaku anggota Komis V DPRI F-Partai Golkar.
Menurut Gatot, Bappilu telah terbentuk maka secara otomatis segala aktifitas elektoral maupun kegiatan kepartaian kendalinya ada di Bappilu. Selama enam bulan waktu berjalan akan difokuskan pada bagaimana pemenuhan target yang telah ditentukan.
“Target pemilu legislatif kedepan yang kita tetapkan untuk DPR RI Dapil VII 2 kursi, DPRD Provinsi Dapil IX target 2. Perhitungan target tersebut belum maksimal karena kita menghitung target dengan cara rasional saja dan tidak berlebihan,” tuturnya
Sementara itu Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Trenggalek Hj. Miklasiati menyampaikan, dalam Pileg kali ini DPD Partai Golkar Kabupaten Trenggalek sendiri dari 45 Caleg mentargetkan perolehan minimal 9 kursi. Tentunya target tersebut harus diimbangi dengan ikhtiar dan kerja keras.
“Pada orientasi pemilu, kemenangan Golkar di Trenggalek menjadi martabat dan amanah. Terutama dalam hal kekuasaan menjadi amanah demi mengabdi untuk masyarakat Trenggalek dengan fokus pada satu tujuan satu visi misi dan satu target, yakni dengan tujuan membangun Trenggalek,” paparnya
Ditambahkan Miklasiati, dalam proses kampanye para Caleg jangan saling menjelekkan, membunuh karakter, apalagi fitnah. Mari pegang proses demokrasi yang sportif, karena nanti Bappilu juga akan mengeluarkan komitmen tertulis. Lakukan kampanye dengan bersih, cerdas hindari fitnah dan hoax.
