Sulit Kenali Caleg, Pemilih Pemula di Jember Cari Info Lewat Medsos
JEMBER, FaktualNews.co – Pemilih pemula di Kabupaten Jember, Jawa Timur belum banyak yang mengenal Calon Legislatif dan visi misinya pada Pileg 2019 mendatang.
Para remaja sekitar usia SMA itu, tidak mengetahui siapa yang akan dipilihnya pada pemilu mendatang, karena jarangnya muncul di iklan ataupun media-media informasi lainnya.
Namun terkait sosialisasi tata cara melakukan pemilihan dan mengikuti tahapan-tahapan pemilu, sudah diketahui mereka melalui kegiatan yang dilakukan KPU wilayah setempat.
Seperti diungkapkan salah satu siswa SMAN 3 Jember Hesti Masruroh, dirinya mengaku siap untuk ikut berpartisipasi memilih pada pemilu 2019 mendatang. Bahkan dirinya juga tegas tidak akan golput. “Tetapi saya tidak tahu calegnya siapa, dan apa yang diperjuangkan. Karena jarang muncul di televisi, ataupun media lainnya yang umum diketahui,” kata Hesti, Selasa (20/11/2018).
Hesti mengatakan, terkait sosialisasi tahapan-tahapan pemilu, sudah dilakukan oleh KPU setempat. “Beberapa waktu lalu, sudah ada sosialisasi dari KPU, kita tahu apa yang harus dilakukan saat di bilik suara, dan apa yang dilakukan saat memilih calon legislatif. Tetapi seperti apa sosok karakter caleg yang mau dipilih saya belum tahu,” katanya.
Hesti mengaku, disampaikan saat sosialisasi bahwa untuk mengenal caleg, dipersilahkan untuk bertanya kepada orang yang lebih paham, ataupun meminta informasi ke KPU. “Tetapi ribet menurut saya. Mending kita cek di medsos, karena sudah mulai ada yang muncul. Tetapi tetap harus berhati-hati, karena khawatir menjadi hoaks dan terprovokasi. Saat sosialisasi juga disampaikan seperti itu,” ungkapnya.
Senada dengan yang disampaikan Hesti, salah satu siswa lainnya, Zulfikar juga menyampaikan, terkait calon legislatif, harusnya lebih sering jauh-jauh hari menyampaikan apa yang akan dilakukannya saat terpilih. “Sehingga akan benar-benar kita pahami bagaimana calon kita nanti. Saat memilih benar-benar mantap,” kata siswa jurusan IPS itu.
Dirinya berharap, untuk para caleg atau capres, agar benar-benar menyampaikan visi dan misi yang sebenarnya. Jangan hanya janji-janji palsu. “Kampanye di sekolah dilarang, karena ada aturannya. Jadi menurut saya untuk lebih sering tampil di media. Apalagi media mainstream. Jadi benar-benar diyakini jika yang disampaikan benar, dan bukan hoaks. Sehingga kita tidak salah informasi,” tandasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, Kepala SMAN 3 Jember Rosyid Althaf menyampaikan, terkait sosialisasi KPU menyambut Pemilu 2019 mendatang, sudah pernah dilakukan KPU di sekolahnya. “Tetap kami tegaskan bahwa sekolah bukan tempat kampanye, dan harus netral. Namun sosialisasi tentang apa itu pemilu sudah diterima oleh siswa kami,” tuturnya.
Terkait sejauh mana anak didiknya mengenal para caleg atau capres yang akan dipilih, kata Rosyid, pihaknya selalu menyampaikan bahwa murid-muridnya harus mencari informasi yang benar dan jangan sampai mendapatkan informasi hoaks.
“Tentang pemilu, berkaitan dengan materi pembelajaran PPKN. Jadi ada materi pendidikannya. Sehingga kiat-kiat apa yang harus dipahami saat pemilu, benar-benar harus hati-hati, apalagi informasi hoaks yang banyak di medsos. Jadi tetap kami pantau,” pungkasnya.