Cara Pemkab Pasuruan Latih Wanita di Kampung Janda Mandiri Dibidang Ekonomi
PASURUAN, FaktualNews.co – Sebanyak 20 janda penghuni Komplek Arba’in (Kampung Janda), yang berada Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengikuti pelatihan hantaran pengantin selama 5 hari, mulai 25-29 November 2018. Giat itu digelar, untuk memperkuat ekonomi para janda agar bisa mandiri.
Kegiatan itu digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan, mencoba memperkuat ekonomi warga dengan memberikan keterampilan membuat hantaran pengantin, menyasar janda usia produktif. “Pertama kali saya mengikuti pelatihan hantaran pengantin. Kegiatan ini sangat bermanfaat,” ujar Reni (43), salah seorang peserta.
Kabid Industri Disperindag Kabupaten Pasuruan, Heru Hermadi mengatakan, hantaran pengantin biasanya berbentuk parsel berisi buah-buahan ataupun peralatan rumah tangga yang dihias. Dan keterampilan ini dipilih, lantaran seluruh bahan mudah didapat, seperti karton maupun bahan bekas sejenis lain. “Kita berikan bahan yang tak sulit didapatkan,” paparnya, Sabtu (01/12/2018).
Menurutnya, dengan pelajaran keterampilan, peserta bisa peroleh manfaatnya. “Untuk memudahkan cara bahannya, kita manfaatkan barang bekas supaya mereka bisa memahami bahwa apapun bisa dilakukan, termasuk karton yang tidak terpakai, asalkan masih dalam kondisi bagus, bisa disulap menjadi sesuatu yang indah seperti hantaran pengantin,” terang Heru.
Ditegaskannya, alasan memberdayakan para janda adalah bagian dari kepedulian Pemkab Pasuruan untuk memberikan pemerataan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat. Lebih-lebih pada janda yang ditinggal mati suaminya. Diharapkan, keahlian yang diperoleh bisa dijadikan usaha untuk menambah pendapatan ekonomi para janda.
Dikatakannya, pelatihan keterampilan tersebut sekaligus memberikan modal dasar untuk mereka bisa mandiri dan bisa bekerja setelah memperoleh ilmu.
“Bisa membuat mereka menjadi pribadi yang mandiri setelah ditinggal pergi suami untuk selama-lamanya. Mereka bisa memiliki uang sendiri untuk masa depan dia dan keluarganya,” imbuhnya.
Selain menghasilkan uang, keahlian yang didapat dari pelatihan diyakini dapat membantu warga dalam membuat hantaran pengantin bagi sanak familinya sendiri, yang tengah memiliki hajatan, sehingga dapat menekan pengeluaran.
“Para peserta yang bisa menerapkan pelatihan ini nantinya bisa membantu lingkungannya atau keluarganya dalam membuat hantaran,” tutup Heru