FaktualNews.co

Ajak Disabilitas Untuk Aktif dan Gunakan Hak Pilih Pada Pemilu 2019

Politik     Dibaca : 1035 kali Penulis:
Ajak Disabilitas Untuk Aktif dan Gunakan Hak Pilih Pada Pemilu 2019
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Penyandang disabilitas usai talkshow, terkait sejauh mana penyandang disabilitas difasilitasi untuk memberikan hak pilihnya.

JEMBER, FaktualNews.co – Sebagai bentuk perhatian dan meningkatkan fasilitas pelayanan bagi difabel dalam Pemilu 2019 mendatang, nantinya akan lebih dikedepankan agar para penyandang disabilitas dapat lebih maksimal memberikan hak pilihnya.

Sehingga dalam kesempatan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2018 ini, diadakan kegiatan talkshow, terkait sejauh mana penyandang disabilitas difasilitasi untuk memberikan hak pilihnya.

“Kita memang ambil tagline memilih itu juara,” kata Kepala RRI Jember, Muhammad Fauzan, Senin (3/12/2018). Tema itu diambil untuk mengajak generasi milenial agar menggunakan hak pilihnya, tidak golput. Sebab dengan memilih, mereka sudah meraih juara.

Pilihan mereka, lanjut Fauzan bisa menentukan arah bangsa ke depan. Yakni memilih sesuai dengan hati nuraninya dan melihat program dari masing-masing calon. “Kami mendorong mereka untuk tidak golput. Kalau mereka memilih, berarti mereka juara,” ucapnya.

Begitu juga bagi penyandang disabilitas, RRI Jember pun memiliki wadah khusus bagi mereka. Terutama yang ingin mengetahui cara memilih. “Mereka ingin tau siapa yang akan dipilih dan ingin tau caranya,” tambah Fauzan.

Untuk itu, dia menyelenggarakan talkshow dengan mengundang pemerintah, KPU hingga Bawaslu Jember untuk menjelaskan tentang cara menggunakan hak pilihnya. Mulai dari memilih presiden, partai hingga anggota DPR pada 17 April mendatang.

Sementara itu, Khusnun Wibisono, sekretaris Perpenca Jember menambahkan perlu akses yang memdai bagi penyandang disibilitas untuk menggunakan hak pilihnya. Mulai dari akses bagi tuna netra, tunarungu dan lainnya.

Sebab, selama ini cara sosialisasi pada tunanetra atau tuna rungu masih belum maksimal. Bahkan akses bagi tuna daksa untuk akses ke bilik suara juga kesulitan. Kemudian informasi pendataan juga peru teru ditingkatkan. ”Misal cara mengisi pendataan, petugas KPU bisa jadi belum paham sehingga semua dianggap sama dengan yang lain, disabilitas mampu tapi kemampuannya beda,” paparnya.

Begitu juga dengan akses yang memadai bagi tuna grahita. Kekurangan akses itulah yang menyebabkan disabilitas tidak terlalu iktu berpartisipasi dalam pemilu. “Sampai hari ini, yang diundang khusus untuk disabilitas belum ada,” tegasnya.

Padahal mereka ingin diundang untuk sosialisasi agar bisa menggunakan hak pilih. Jumlahnya sekitar 3500 orang. “Namun jumlah bisa lebih dari itu, karena ada RT RW yang mengaku warganya tidak ada disabilitas, padahal ada,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul