Empat Mahasiswa Papua, Alami Kekerasan Saat Aksi di Surabaya
SURABAYA, FaktualNews.co – Empat dari ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua saat menggelar aksi unjuk rasa damai di Jalan Pemuda, Kota Surabaya pada hari Sabtu (1/12/2018) lalu, mengalami aksi kekerasan. Dari empat mahasiswa itu, tiga diantaranya sempat menjalani perawatan jahit luka di RSUD dr Soetomo, Surabaya pasca aksi.
“Ada sekitar tiga orang mengalami luka-luka akibat mengalami pelemparan batu dari Ormas (Organisasi Masyarakat) lain. Bahkan, ada yang kena pukulan kayu. Jadi total ada empat, tapi yang satu hanya berdarah saja. Sementara yang tiga mengalami perobekan di kepala, sehingga sempat kita bawa ke RSUD dr Soetomo,” ujar Alince Tekege, Senin (3/12/2018).
Pernyataan itu sekaligus menampik ucapan Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, yang sempat mengatakan bahwa tidak terjadi kekerasan di pihak mahasiswa Papua saat aksi unjuk rasa damai di Surabaya.
Kekerasan kata Alience, memang tidak berasal dari petugas keamanan, melainkan dari oknum anggota Ormas yang menentang aksi mahasiswa Papua. Yang kebetulan pada saat itu juga menggelar aksi tandingan.
“Kalau selama kami ditangkap di Mapolrestabes Surabaya, memang kami tidak diapa-apakan. Namun, saat diberi makanan nasi kami tolak, saat diberi uang transport juga kami tolak,” lanjutnya.
Sementara terkait kabar dua rekannya yang menurut versi mereka diculik, Alience menyampaikan hingga saat ini dirinya belum mengetahui kondisi terakhir keduanya.
“Karena setelah pulang, saat itu mereka berdua sudah tidak ada di tempat. Sampai sekarang belum tahu informasi keadaannya belum tahu,” katanya.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, membantah kabar yang menyebut adanya mahasiswa asal Papua mengalami luka-luka dan hilang usai menggelar aksi demonstrasi untuk memperingati hari pembebasan Papua Barat di Surabaya pada hari Sabtu (1/12/2018) lalu.
Ini menanggapi banyaknya kabar yang beredar di sejumlah media sosial, terkait adanya mahasiswa Papua yang terluka maupun hilang.
Guna memastikan kebenaran kabar tersebut, pihak kepolisian terlebih dahulu melakukan pengecekan di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Kelurahan Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.
Hasilnya, pihak kepolisian tak menemukan mahasiswa yang terluka pasca demonstrasi. Walaupun aparat keamanan ketika itu, tidak diperkenankan masuk kedalam asrama untuk mengetahui kondisi mahasiswa sebenarnya.
Tak hanya dikabarkan soal mahasiswa Papua yang terluka saja, mereka disampaikan Barung, juga mengklaim ada dua mahasiswa Papua yang hilang pada malam hari usai demontrasi di Surabaya.
Adapun identitas mahasiswa yang dikabarkan hilang yaitu Fachru Syahrasad. Dia adalah mahasiswa ITS semester 5 Fakultas Fokasi warga Jalan Ketintang Pratama nomor 2, Surabaya.
Arifin Agun Nugroho warga Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Dia adalah mahasiswa UNSA (Universitas Surakarta) semester tiga fakultas teknik sipil. Kabar ini pun juga dikatakan Barung, tidak benar.