Kebakaran Kampus Undar Jombang, Ada Unsur Kesengajaan?
JOMBANG, FaktualNews.co – Kebakaran hebat yang menghanguskan gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang, Jawa Timur, menuai tanda tanya.
Lantaran, belakangan ini kondisi di Kampus Undar Jombang memang kurang kondusif. Setelah beberapa tahun adem ayem pasca redamnya kasus dualisme kepemilikan, beberapa bulan terakhir, kampus tertua di Kabupaten Jombang, itu kembali bergolak.
Pada 25 Oktober 2018 lalu, ratusan mahasiswa Undar Jombang kembali melakukan aksi unjuk rasa. Aksi itu dipicu rencana pelantikan Rektor terpilih oleh Yayasan yang dinilai tidak sesuai dengan statuta.
Dalam aksinya waktu itu, mahasiswa berusaha menghadang dan menuntut pelantikan Rektor tersebut dibatalkan. Sebab, mereka menilai proses pengangkatan rektor di Kampur Undar Jombang ilegal.
Tak heran, jika banyak pihak mempertanyakan penyebab kebakaran yang meluluhlantahkan lebih dari enam ruangan FKIP Kampus Undar Jombang itu. Apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Apalagi, salah satu ruangan yang terbakar merupakan ruangan rektorat.
“Iya saya sudah mendengar dan saya prihatin dengan kejadian ini (kebakaran Kampus Undar). Saya menyerukan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas apa penyebab kebakaran ini. Karena indikasi itu (unsur kesengajaan) sangat jelas apalagi melihat kondisi akhir-akhir ini,” kata Ketua Ikatan Alumni Undar, Agus Agus Jui Purmawan saat dihubungi FaktualNews.co melalui sambungan ponselnya.
Agus menuturkan, pihak kepolisian memiliki kecermatan dan kecerdikan untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran itu. Polisi juga memiliki alat khusus guna mengetahui penyebab kebakaran Kampus Undar Jombang.
“Kalau forensik itu kan gampang. (Kebakaran Kampus Undar) itu bisa dilihat sumbernya dari korsleting listrik atau memang dibakar itu pasti ketahuan. Polisi punya alatnya lah,” tambah alumni Fakultas Teknik Undar Jombang.
Selain itu, Agus juga menyebut, kebakaran Kampus Undar yang merupakan perguruan tinggi tertua di Kota Santri ini menjadi sebuah peringatan bagi sejumlah pihak yang bertikai. Menurutnya, pertikaian itu sudah berdampak ke berbagai sektor.
“Ini kan muaranya muncul dari pertiakaian, perselisihan yang kemarin itu. Suasana panas hati itu juga bisa membakar. Itu yang kemudian membuat saya cukup prihatin. Bisa juga kejadian ini sebagai peringatan, bahwa ini diingatkan dengan kebakaran,” jelas alumni Undar angkatan 1991 ini.
“Tinggal apakah dengan kejadian kebakaran ini keluarga yang bertikai itu bisa menyatu, atau justru dengan kebakaran itu semakin membakar. Kalau misalkan sama-sama punya keinginan, kesadaran yang tinggi ya kejadian kebakaran ini menjadi sebuah peringatan bagi mereka untuk menyatu kembali,” imbuhnya.
Seharusnya, sejumlah pihak yang saat ini tengah bertikai guna memperbutkan Kampus Undar menyadari jika perselisihan itu hanya membuat kemunduran bagi Kampus Undar Jombang. “Kalau mikir panjang itukan, sudah tidak bisa membangun kok malah ini makin terpuruk semakin hancur karena terbakar,” terangnya.
Agus berharap, semua pihak yang saat ini masih berselisih terkait dengan kepemilikan Kampus Undar Jombang, untuk melakukan koreksi. Serta menyadari jika kebakaran ini sebuah peringatan.
“Ini kan yang terbakar hanya sebuah benda belum yang terbakar orangnya, ini peringatan. Benda-benda yang menjadi peninggalan harusnya dirawat malah terbakar, muaranya dari perselisihan,” tukasnya.