Peristiwa

Terseret Arus Sungai Bengawan Solo hingga Bojonegoro, Nenek Asal Ngawi Selamat

NGAWI, FaktualNews.co – Katinem nenek beruisa 55 tahun selamat usai terseret arus Sungai Bengawan Solo sejauh 6 kilometer. Warga Desa Kerek, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi hidup di Bengawan Solo masuk Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.

Warga yang menemukan Katinem sontak segera meminta bantuan pihak-pihak terkait. Katinem kemudian dilarikan ke rumahsakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Informasi yang dihimpun, petugas dari tim SAR Ngawi yang pagi itu sedang melakukan pencarian di lokasi pertama korban hanyut di Desa Kerek. Dari laporan awal, Katinem hilang ke air sekitar pukul 03.00 WIB.

Petugas SAR Ngawi Broto Sanjoyo mengatakan, saat melakukan pencarian, ia mendapat kabar radio bila ada warga yang menyelamatkan orang hanyut dengan ciri mirip Katinem. Tim SAR Ngawi langsung melakukan penjemputan terhadap korban. Lokasi penemuan Katinem berjarak sekitar 6 km dari titik hilangnya Katinem ke dalam sungai.

“Kita dapat informasi ada laka air lalu kita melakukan pencarian di lokasi tapi tidak memungkinkan. Ternyata ada kabar di sebuah lokasi ditemukan senter dan tongkat milik korban. Kemudian kita mendapat kabar dari Bojonegoro bahwa korban ditemukan selamat di rumah warga. Kondisinya syok,” kata Broto.

Korban yang masih dalam kondisi lemas itu oleh petugas di bawa ke Puskesmas Ngawi Purba untuk mendapatkan pertolongan medis. Katinem ditemukan oleh seorang pencari ikan yang menemukan sebuah tongkat dan senter di pinggir sungai. Barang-barang tersebut diduga milik Katinem.

Sejumlah anggota keluarga korban yang datang hanya bisa menangis haru. Mereka bersyukur korban masih selamat. Kuat dugaan, Katinem yang tengah mengalami depresi itu sengaja bunuh diri dengan cara menghanyutkan diri ke sungai. Pencarian sempat sulit dilakukan karena derasnya arus sungai.

Setelah mendapatkan pertolongan medis, kondisi Katinem membaik. Ia pun langsung diperbolehkan pulang ke rumah. Seluruh anggota keluarga dan tetangga yang sebelumnya mengira korban sudah meninggal akibat terseret arus sungai itu menyambut dengan tangis haru.