Kembangkan Potensi Ekonomi Pesantren, Santri Tebuireng Digembleng Berwirausaha
JOMBANG, FaktualNews.co – Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur terus berbenah dalam upaya mengembagkan potensi ekonomi di kalangan santri. Salah satu upayanya menciptakan lulusan pesantren menjadi pengusaha handal atau berwirausaha ditengah-tengah sempitnya lapangan pekerjaan saat ini.
Hal ini tertuang dalam Dialog solutif bertajuk Kebangkitan ekonomi keumatan berbasis Pesantren, di Aula Ponpes setempat, Kamis (13/12/18). Hadir dalam dialog tersebut dianataranya, Mindo Sianipar, anggota Komisi IV DPR RI, KH Saifullah Ma’shun, Ketua umum gerakan kebajikan pancasila yang juga sebagai Ketum JHQ NU 2018-2023, serta inisiator Charles HM Siahaan.
Pengasuh Ponpes Tebuireng, Kh Salahuddin Wahid atau Gus Solah mengakui bahwa tidak mudah merubah pola pikir dan minat santri untuk berwirausaha. Melalui dialog dan dorongannya ini, diharapakan akan menumbuhkan motivasi tersendiri bagi santri sebagai pengusaha.
“Memang tidak semua orang punya minat berwirausaha, rata-rata inginnya jadi pegawai (PNS), dan di Pesantren kami sudah lama mencoba untuk menafaatkan potensi yang ada baik dalam sumber daya yang ada atau SDM nya, memang tidak mudah,” ungkap Gus Solah.
Upaya ini, menurut Gus Solah sudah diwujudkan dalam bentuk kuliah kewirausahaan. Bahkan beberapa pekan lalu, sarjana lulusan Pesantren Tebuireng berhasil dikirim ke sejumlah pabrik baru untuk mengikuti pelatihan atau magang. “Amalan yang mereka dapat di pabrik semoga bisa dimanfaatkan, itu merupakan capaian yang baik bagi kami meskipun masih kalah dengan pesantren lainya,” jelasnya.
Sementara anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar menuturkan, bangkitnya ekonomi pesantren sama dengan kebangkitan ekonomi rakyat. Semua dimulai dari pikiran. Dia menuturkan, di daerah cukup banyak potensi yang bisa digerakkan. Tentu, menurutnya hal ini harus didukung dan diketahui oleh seluruh elemen. Baik swasta maupun Pemerintah.
“Yang pasti bagaimana semua orang bisa punya penghasilan dan memperoleh pekerjaan untuk kelangsungan hidupnya,” kata Mindo.
Dengan demikian, Pesantren sangat penting untuk berorganisasi sehingga semua peran bisa dimiliki Pesantren. “Jadi Pesantren jadi pasar, dia juga jadi Presiden, dua juga berniaga, tapi semua memang butuh proses dan komitmen pimpinan organisasi,pesantren serta pemerintah,” pungkasnya.