PASURUAN, FaktualNews.co – Temuan struktur bata kuno yang merupakan peninggalan kerajaan Majapahit hingga diyakini merupakan saluran air kuno di Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Jawa Timur, mendapat perhatian warga setempat. Bahkan pihak desa juga ikut mendukung penuh temuan tersebut.
Kepala Desa Candiwates, Irfan mengatakan, dari eskavasi (penggalian) pertama yang dilakukan BPCB, sudah menastikan bahwa tumpukan bata itu merupakan saluran air kuno. “Dari temuan bata itu, dipastikan adalah peninggalan kerajaan. Saat ini masih digali lagi mencari hulunya,” ujarnya, saat dihubungi, Minggu (23/12/2018).
Menurutnya, temuan bata semula dikira merupakan struktur bangunan candi. Namun setelah diteliiti lebih lanjut susunan bata, ternyata merupakan saluran irigasi tertutup menuju ke kolam pemandian yang diperuntukkan bagi para bangsawan kerajaan.”Saluran itu memanjang dan berbelok-belok. Untuk kepastiannya, penelitiannya akan dilanjut pada eskavasi kedua,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelamatan BPCB Jawa Timur, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, pihaknya sampai saat telah melakukan penggalian 15 titik.”Dari upaya eskavasi itu, ditemukan struktur bangunan masih utuh. Namun, ada beberapa yang rusak, tapi masih bisa dipugar karena modelnya sudah ada, sehingga perlu eskavasi lebih lanjut untuk memastikannya,” paparnya.
Selama proses eskavasi sejak bulan Agustus 2018 lalu, pihaknya juga menemukan dua rangkaian bata lain di lokasi berbeda. Menurutnya, bentuk maupun struktur bangunannya mirip dengan susunan bata yang ditemukan pertama kali, yakni saluran air tertutup.
“Temuan bata, diperkirakan merupakan satu rangkaian,” ujar Nugroho.
Dari penelitian yang berjalan sekitar 4 bulan ini, pihaknya belum bisa memastikan keberadaan saluran air kuno itu, yang sebelumnya berfungsi untuk saluran irigasi atau petirtaan. Sebab, di lokasi juga ditemukan saluran lain yang dibangun dari daratan tinggi ke daratan rendah. Sedangkan ujung hingga pangkal saluran, belum bisa dipastikan.
Dia menjelaskan, untuk memastikannya harus dilakukan eskavasi lanjutan sampai kemudian didapat bentuk detail bangunan. Hanya saja eskavasi pada tahap ini sementara waktu dicukupkan, menunggu hasil penelitian lebih lanjut.
“Karenanya masih perlu penelitian lagi. Sehingga akan diketahui secara pasti bentuknya nanti,” tandas Nugroho.
Seperti diberitakan sebelumnya, susunan batu bata, ditemukan terpendam di lokasi persawahan oleh Prawoto, saat ia bercocok tanam. Temuan yang menggemparkan warga Desa Candiwates, pada pertengahan bulan Agustus 2018 lalu, merupakan material yang tersusun mirip potongan candi tersebut, yang kemudian dilaporkan ke pihak BPCB Jatim.