FaktualNews.co

Ngilmu Wisata di Malang, Ini Rekomendasi Amos untuk Pemkab Sumenep

Wisata     Dibaca : 1320 kali Penulis:
Ngilmu Wisata di Malang, Ini Rekomendasi Amos untuk Pemkab Sumenep
FaktualNews.co/Supanjie/
Suasana berwisata di Pujon Kidul Kabupaten Malang.

SUMENEP, FaktualNews.co – Para jurnalis yang tergabung dalam Asosiasi Media online Sumenep (Amos) membawa beberapa rekomendasi prihal pengelolaan wisata untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Catatan rekomendasi tersebut lahir setelah sejumlah media online lokal, regional hingga nasional yang berada dalam naungan Amos ini belajar wisata ke Kabupaten Malang lewat safari jurnalistik, Jum’at – Senin (21-24 Desember 2018) lalu.

Strategi Pengelolaan Wisata

Untuk menjadikan ujung timur pulau Madura ini sebagai the soul of Madura di bidang pariwisata, ternyata tidak cukup hanya memiliki jargon. Yang tidak kalah penting adalah memahami potensi alam sebelum dikelola sebagai destinasi wisata. Serta, pemerintah setempat perlu merumuskan strategi pengelolaan sejumlah kawasan pariwisata, baik untuk wisata religi maupun wisata pantai.

“Mengkaji potensi wisata, merumuskan strategi pengelolaan kawasan wisata, harus didahulukan sebelum melangkah lebih jauh. Sumemep kaya akan potensi wisata, namun harus diakui, kita masih sangat minim prihal keseriusan pengelolaan,” kata Ketua Amos, Ahmadi Munir dalam keterangan resminya, Jum’at (28/12/2018).

Kemudian, lanjut mantan aktivis Malang ini, prioritas strategi pengelolaan pariwisata, dapat ditarik kesimpulan sederhana berkenaan dengan peningkatan keyamanan terhadap wisatawan, pemberdayaan penduduk lokal untuk terlibat langsung. Serta infrastruktur dan transportasi yang memadai.

“Berwisata itu untuk hiburan, makanya kenyamanan tempat wisata bagi pengunjung perlu benar-benar diperhatikan. Pemberdayaan penduduk sekitar wisata juga perlu dilibatkan secara langsung, termasuk memperhatikan infrastruktur dan akses transportasi,” terangnya.

Kelompok Sadar Wisata Jadi Corong Pariwisata

Di Kabupaten Malang, pariwisata berbasis masyarakat tumbuh subur. Semua itu tidak lepas dari peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjadi cikal bakal lahirnya wisata di tingkat pedesaan.

Mengapa butuh peran Pokdarwis?, karena yang bisa dikembangkan Pokdarwis tidak saja terfokus pada destinasi alam, potensi lain yang dimilkiki setiap desa bisa turut dikembankan. Baik sektor kuliner, handcraft, seni budaya dan lainnya yang bisa menjadi ikon wisata.

Untuk itu, dampak positif dari kunjungan wisata tentunya akan dirasakan langsung masyarakat. Seperti harapannya, Pokdarwis bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pemanfaatan produk lokal yang bisa dijual untuk pengunjung.

“Dengan menjadikan Pokdarwis sebagai corong pariwisata, pemberian peran terhadap penduduk lokal akan sangat efektif, dengan itu pula, sumber daya manusia (SDM) akan tertata, destinasi, kuliner hingga buah tangan (oleh oleh) khas wisata. Sehingga bukan hanya sektor wisata yang hidup, potensi lain seperti perdagangan perindustrian sampai pertanian akan terberdayakan,” imbuh Ahmadi.

Lain dari itu, yang mengesankan berwisata di Malang itu, bukan hanya persoalan destinasi wisatanya, yang juga penting untuk ditiru adalah, bagaimana pengelola wisata memperlakukan setiap wisatawan yang datang, seperti raja.

“Kami sangat tersanjung dan salut, di setiap spot wisata ada petugas yang mengarahkan dan memberi petunjuk kepada kami. Dengan ramah dan murah senyum, bahkan saat kami pulang, ada petugas yang bersedia jalan kaki mendahului kendaraan kami, menjadi pemandu jalan keluar,” tuturnya.

Sarana Promosi

Namun, yang tidak kalan penting dalam pengelolaan destinasi wisata, adalah peran media sosial, dengan dunia semakin tanpa batas, pendekatan technologi menjadi sarana penghubung yang cukup efentif.

“Informasi di medsos bersifat real time dan cukup besar pengaruhnya di dunia yang serba digital ini. Itu sebabnya Pemerintah Sumenep perlu menjadikan media sosial sebagai sarana promosi pariwisata, pendekatan technologi dinilai efentik, murah dan tetap sasaran, kususnya untuk menyasar kaum muda,” tandasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin