FaktualNews.co

Operasi Lilin Angka Kecelakaan di Jatim Turun, Kejahatan Konvensional Naik

Kriminal     Dibaca : 962 kali Penulis:
Operasi Lilin Angka Kecelakaan di Jatim Turun, Kejahatan Konvensional Naik
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.
SURABAYA, FaktualNews.co – Operasi Lilin Semeru 2018 telah berakhir. Di Jawa Timur, angka Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lalin) selama 12 hari pelaksanaan operasi terpusat ini menurun bila dibandingkan tahun 2017.

Penurunan Laka Lantas pun cukup signifikan. Sekitar 60,22 persen, dari 510 kejadian pada tahun 2017 menjadi hanya 157 kejadian yang mengakibatkan 27 jumlah korban meninggal dunia, 9 luka berat dan 237 luka ringan.

Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, penurunan angka Laka Lantas ini lantaran telah beroperasinya sejumlah ruas jalan tol.

“Sesuai dengan data yang terlampir, yang kita dapatkan. Kecelakaan menurun disebabkan karena tol fungsional karena sudah berjalan dengan sebagaimana diarahkan pemerintah,” kata Barung, Rabu (2/1/2019).

Laka Lantas turun, juga disebut Barung akibat kemacetan yang terjadi di sejumlah tempat selama libur akhir tahun.

“Kemacetan ini juga menimbulkan penurunan kecelakaan. Semakin macet rupanya semakin turun kecelakaannya,” kata Barung.

Tindak Kriminalitas Konvensional Naik

Namun, soal tindak kriminalitas di sejumlah wilayah hukum Polres jajaran Polda Jatim selama pelaksanaan operasi ini justru mengalami kenaikan. Khususnya tindak kejahatan konvensional yang meliputi Pencurian dengan Kekerasan (Curas), Pencurian dengan Pemberatan (Curat), Curas dengan Senjata Api (Senpi) dan Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor).

“Namun ada yang meningkat di beberapa Polres, kejadian-kejadian yang terjadi. Antara lain, kejahatan konvensional,” lanjutnya.

Peningkatan terjadi sebesar 20,23 persen dibandingkan tahun 2017. Dari 148 kasus menjadi 178 kasus. Rinciannya, 28 kasus Curat, 3 kasus Curas, 10 kasus Curanmor dan  2 kasus Anirat (Ancaman dengan Pemberatan).

Barung menjelaskan, kejahatan konvensional tersebut cenderung terjadi di wilayah Madura. Tertinggi, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat itu terjadi di Kabupaten Bangkalan dengan 28 kasus, disusul Kabupaten Mojokerto 24 kasus serta Kabupaten Bojonegoro 18 kasus.

“Kejahatan konvensional di wilayah Madura ini cukup besar,” tutupnya.

Operasi Lilin merupakan kegiatan pengamanan yang digelar Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan hari Natal dan Tahun Baru. Di Jawa Timur, jajaran kepolisian menamai kegiatan operasi terpusat ini dengan sandi Operasi Lilin Semeru 2018 yang digelar selama 12 hari mulai tanggal 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul