FaktualNews.co

Empat Bulan Klaim BPJS Nunggak, Hutang RSUD Jombang Capai Rp 24 Miliar

Peristiwa     Dibaca : 1133 kali Penulis:
Empat Bulan Klaim BPJS Nunggak, Hutang RSUD Jombang Capai Rp 24 Miliar
FaktualNews.co/Muji Lestari/
Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran.

JOMBANG, FaktualNews.co – Proses belanja RSUD Jombang, Jawa Timur, terhambat demikian ini menyusul keterlambatan pembayaran klaim BPJS kepada manajemen RSUD Jombang. Bahkan imbasnya, kini rumah sakit plat merah ini harus menanggung hutang hampir Rp 24 Miliar akibat tunggakan tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, usai mengikuti hearing di ruang Komisi B DPRD Jombang, Jum’at (04/01/19).

Dia menjelaskan, tersendatnya operasional keuangan RSUD ini terjadi sejak bulan September 2018 lalu. Mulai saat itu hingga sekarang, tagihan klaim BPJS belum terbayarkan.

“Bulan Agustus sudah terbayar, yang September sudah disetujui nilainya namun belum cair, Oktober berita acara satu sudah, yang berita acara kedua belum keluar. Dan Movember baru proses persiapan buat klaim. Karena aturannya kami hanya diperbolehkan ajukan klaim satu kali reguler dan satu kali susulan panding, “jelasnya.

Pudji menuturkan, total tagihan klaim BPJS ini setiap bulan rata-rata sebesar Rp 14 – Rp 15 miliar. Sementara, akibat keterlambatan ini, serapan PAD (Pendapatan Asli Daerah) di RSUD Jombang, tahun 2018 tidak bisa maksimal dari target yang ada.

“Hutang kami kepada penyedia mencapai Rp 23,8 milyar. Ini karena kas kita menipis, karena keterlambatan pembayaran BPJS. Seperti diketahui 75 persen pendapatan RSUD Jombang ini, berasal dari klaim BPJS, “tuturnya.

Lebih lanjut dia merinci, perhitungan neraca pendapatan RSUD Jombang, baru tercatat diangka 95,33 persen. “Dari target Rp 212 miliar lebih, baru tercapai Rp 202 miliar lebih. Dengan catatan total piutang BPJS yang harus ditagih RSUD Joambang, tercatat Rp 58 miliar, “katanya.

Sementara, hutang kepada penyedia itu untuk menutup belanja, seperti pembayaran gaji karyawan maupun pembayaran tagihan obat-obatan. Sebab, sejak empat bulan terakhir manajemen RSUD Jombang, harus memutar otak mencari dana talangan untuk pos pengeluaran belanja yang mencapai Rp 18 – 20 Milyar setiap bulan.

“Kalau dari segi bisnis sebenarnya RSUD Jombang ini sehat, sebab kita surplus Rp 36 miliar, dengan catatan angka. Namun karena kas minim sehingga kemampuan bayar kami minimal,”pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin