Fenomena busa di sungai, Jombang, Jawa Timur. (FaktualNews/Rony Suhartomo)
JOMBANG, FaktualNews.co – Baru-baru ini warga Kabupaten Jombang dihebohkan dengan munculnya fenomena busa di sungai Dusun Pranggang, Desa Brambang dan Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (7/1/2019) lalu.
Pihak kepolisian setempat membenarkan adanya fenomena air yang berbusa dan berbau wangi di aliran sungai di Dusun Pranggang tersebut. Pihaknya, belum bisa memastikan penyebab munculnya luapan busa yang begitu banyak itu. Namun pihak kepolisian menduga, bahwa busa itu disebabkan oleh limbah rumah tangga.
Fenomena busa di Jombang tersebut nyatanya bukan satu-satunya peristiwa unik yang pernah terjadi di Indonesia. Kemunculan busa di sungai dengan jumlah banyak secara tiba-tiba juga dialami beberapa kota lainnya. Berikut ini kami rangkum fenomena busa yang terjadi di beberapa kota di Indonesia.
Luapan busa yang menggunung di aliran sungai di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu terjadi pada Januari 2018 lalu. Dalam radius kurang lebih 50 meter, busa menggunung mulai di bawah jembatan Dadaprejo hingga aliran DAS Brantas. Tak hanya itu, dengan ketinggiannya mencapai hampir 2 meter dari bibir permukaan sungai, busa tersebut hingga menutupi aliran sungai di bawahnya.
Fenomena luapan busa di sungai Pendem, Batu. (detikcom/Muhammad Aminudin)
Dilansir Surya Malang, gumpalan busa di sungai Pendem yang semakin membesar itu terletak tak jauh dari lokasi pengelolahan sampah. Peristiwa tersebut berujung dengan ditutupnya tempat pengelolahan sampah tak berizin yang disinyalir menjadi penyebab fenomena busa tersebut oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu.
Munculnya lautan busa di Kali Item (Sentiong) juga terjadi di awal tahun 2019 lalu. Kali Item tiba-tiba dipenuhi busa seperti tumpukan salju. Pemandangan ini membuat heboh warga sekitar. Dilansir Liputan6.com, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengatakan genangan buih diduga berasal dari akumulasi limbah detergen warga sekitar yang mengalir ke Kali Sentiong. Menurutnya, limbah busa tersebut muncul akibat sisa deterjen yang digunakan oleh warga sekitar masih bersifat keras, sehingga tak sepenuhnya larut.
Bak tertutupi salju, Kali Item Sunter, Jakarta dipenuhi busa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyadari adanya sejumlah usaha cuci mobil dan laundry yang mencemari Kali Sentiong. Limbah detergen yang dihasilkan rumah tangga dan bisnis itu mencemari sungai dan kali di Jakarta. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan mengatur usaha cuci mobil dan laundry. Salah satu yang akan diatur adalah terkait lokasi dan pengolahan limbah kedua jenis usaha tersebut.
Agar kejadian tak terulang, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berinisiatif meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuat regulasi detergen ramah lingkungan.
Busa raksasa muncul di area pertanian Dukuh Pentongan, Desa Kedungleper, Kecamatan Bangsri, Jepara, Oktober 2017 silam. Warga yang penasaran berdatangan untuk menyaksikan secara langsung buih busa berwarna putih di saluran air sawah Dukuh Pentongan tersebut. Beberapa ikan juga dilaporkan mati akibat peristiwa itu.
Dilansir Radar Kudus, Menurut pihak kepolisian setempat, kejadian itu diduga bermula saat ada sebuah truk tronton yang dicuci di Sungai Turut, Dukuh Mbabrik, Desa Jerukwangi, Kecamatan Bangsri, Jepara. Saat hendak dicuci, terdapat sisa muatan mirip gamping yang turut diturunkan dan terbawa aliran sungai. Aliran tersebut hanyut ke lokasi yang kini muncul busa raksasa.
