Rawan Jebol, Perbaikan Tanggul Sungai Kencong Jember, Diambil Alih Pemprov
JEMBER, FaktualNews.co – Penanganan jebolnya tanggul sungai Ponjen, Jember, yang jebol sepanjang 20 meter bulan kemarin, kini diambil alih Pemprov Jawa Timur. Pasalnya penanganan yang dilakukan Pemkab Jember, dinilai justru menyebabkan terjadinya jebol susulan.
Sehingga sebagai bentuk perhatian langsung, Rabu (9/1/2019), Komisi D DPRD Provinsi Jatim. bersama Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Jatim, langsung ke lokasi tanggul yang jebol, di Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, tersebut.
Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jatim, Hadinuddin menyampaikan, wilayah sungai yang dimaksud merupakan tanggung jawab Pemprov Jatim. Sehingga H+1 kejadian tanggul jebol, Pemprov Jatim, sudah mengirimkan alat berat dilokasi.
“Kejadiannya malam Minggu saat itu, malam Seninnya alat berat didatangkan. Tapi karena kondisi air deras tidak bisa tertangani saat itu,”kata pria yang akrab dipanggil Hadi ini, saat dikonfirmasi sejumlah media usai sidak di lokasi.
Namun kemudian, lanjut Hadi, pada Selasa paginya Pemkab Jember, juga mengirim alat berat. Bahkan Bupati Jember Faida, katanya, juga berkirim surat ke provinsi, yang isinya penanganan tanggul untuk dilakukan pemkab.
“Pak Rasyid juga sama, melayangkan surat ke Dinas Pekerjaan Umum provinsi. Isinya, mohon izin pemulihan tanggul kiri, akibat banjir, ditanggulangi BPBD untuk tanggap darurat antisipasi banjir susulan,” terangnya.
Akan tetapi, pada kenyataannya, legislator dari Gerindra ini menjelaskan, Pemkab Jember hanya membuatkan tanggul pelapis sementara, dan malahan tannggul yang jebol paling utama, tidak diperbaiki sesuai dengan isi dalam surat yang disampaikan. Bahkan semua alat-alat berat pun kini tidak ada di sana,” katanya.
Saat sidak, kondisi tanggul sementara yang digarap Pemkab Jember, hanya membuat bronjong dengan ditutup bambu yang posisinya justru menjorok ke dalam. Sehingga menyebabkan aliran air semakin terhambat. Posisi itupun menurut Hadi, justru berbahaya.
“Provinsi sudah mendesain untuk penanganan tanggul jebol itu. Artinya kita sudah menghitung dan dengan teknis matang. Tapi dari sidak ini justru ada titik bahaya pas tikungan air, ini potensi masalah baru,” tukasnya.
“Sehingga pemprov belum berani bertindak lebih lanjut. Karena bahasa pertama sudah permintaan diambil alih,” imbuhnya.
Dengan kondisi tersebut, Hadi yang saat sidak bersama dengan DPU BMSDA Jatim, mendesak Pemkab Jember agar menyerahkan kembali penggarapan tanggul jebol ke provinsi.
“Kondisi ini mendesak, sehingga tadi diputuskan, untuk menyurati pemkab, agar mengembalikan penggarapan tanggul itu ke DPU BMSDA provinsi. Besok semoga sudah ada jawaban,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, tanggul Sungai Ponjen yang jebol sepanjang 20 meter bulan kemarin rampung dikerjakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, dengan pembangunan tanggul sementara. Sehingga saat ini warga setempat dapat beraktifitas normal pasca musibah banjir tersebut.
Kepala BPBD Jember, Rasyid Zakaria menyampaikan, saat ini pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi dengan melakukan perbaikan sementara. Perbaikan dilakukan, dengan membentuk cincin tangkis sementara darurat. Dengan kondisi tidak permanen.