MOJOKERTO, FaktualNews.co- Menjamurnya warung kopi di wilayah Kota Mojokerto, membuat daya saing berbisnis juga semakin ketat. Itulah yang dirasakan oleh pemilik usaha yang kini lagi trend di semua kalangan.
Meski demikian, hal tersebut tidak pernah menyurutkan sederetan pengusaha warung kopi. Seperi di salah satu warung kopi di jalan raya Pekayon, Kota Mojokerto.
Warkop Barik Lakum (Barkum) namanya. Berkonsep semi Cafe, dengan dihiasi gambar KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur Presiden RI ke empat. Di warkop ini mengandalkan racikan kopi hitam dengan porsi cangkir kecil yang khas.
Warkop yang sudah berjalan satu tahun lebih ini, menjadi jujukan bagi kalangan muda mudi. Mulai dari kalangan dengan usia pelajar hingga keluarga. Bahkan tak jarang pengunjung bisa datang dari luar daerah.
Abdul Rozak (21) pengelola warung menuturkan, jika warung yang berlokasi di perbatasan antara Kota dan Kabupaten Mojokerto ini, sering menjadi ajang kaum milenial, khususnya para pemuda pemudi. Bahkan, tak jarang ada juga pengunjung dari luar Mojokerto yang khusus ingin mencicipi kopi yang menurutnya khas.
“Seperti, Malang, Lamongan dan Gresik hingga Surabaya sering ke sini, untuk sekedar mencicip kopi yang kami suguhkan dengan porsi cangkir kecil,”ungkapnya.
Menurutnya, selain menawarkan kopi hitam, di tempatnya juga banyak camilan khas asli buatan warga Mojokerto, juga jenis minuman yang beragam. “Kota Mojokerto kan dikenal kota Onde-Onde, di sini juga ada camilan onde onde ” tuturnya.
Selain itu, lanjut Rozak, saat ini persaingan usaha warung kopi di Mojokerto memang sedang genting. “Jika kita kalah dalam bersaing, habislah kita. Sebagai pengusaha pinggiran, harus bisa memunculkan inisiatif yang kreatif, tidak asal asalan saat membuat usaha, “terangnya.
Sedangkan untuk gambar Gus Dur, lanjutnya, bertujuan untuk memberi implementasi bagi semuanya, bahwa di warung kopi kita sama, tak ada beda. “Sama dengan Gus Dur yang tokoh pluralismenya. Beda agama bukan maslah yang penting kita bisa saling menghargai dan menghormati, “ujar Rozak lagi.
Pria berusia 21 tahun, asal Desa Mengelo, Kecamatan Sooko, Mojokerto ini juga mengutarakan, jika menu utama Warkop Barkum yakni kopi hitam. Sementara untuk fasilitasnya ada WiFi, tempat nyaman, kamar kecil dan musholla untuk beribadah.
“Kita selama buka 24 jam non Stop, untuk harganyapun tak perlu menguras isi kantong. Hampir seluruh menu yang tersedia, memiliki harga ekonomis. Kopi hitam cangkir kecil kita patok harga Rp 3 ribu. Sementara nasi bungkus seharga Rp 8 ribu, “pumgkasnya.