Pasien DBD di Jombang Dirawat Gratis, Ini Caranya
JOMBANG, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggratiskan seluruh biaya pengobatan pasien DBD (demam berdarah dengue) yang dirawat di RSUD Jombang. Penggratisan ini khusus bagi pasien DBD yang tidak tercover dalam program BPJS. Dengan catatan, pasien harus bersedia menggunakan haknya di ruang pelayanan klas tiga.
Lalu bagaimana dengan prosedur dan cara untuk mendapatkan layanan ini ? Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran mengatakan, layanan gratis itu akan dicover melalui Kartu Jombang Sehat (KJS) dimana pasien wajib membawa surat keterangan dari Kepala Desa hingga Dinas Sosial. Setelah itu, secara otomatis seluruh biaya pengobatan pasien akan ditanggung Pemkab Jombang.
“Suport pasien DBD ini gratis sesuai instruksi SK Bupati bahwa pasien DB yang tidak tecover BPJS sepanjang mau menggunakan haknya dikelas 3 digratiskan melalui KJS, yang tidak bersedia secara otomatis akan gugur, “ungkapnya, Senin (4/2/19).
Surat keterangan desa hingga Dinas Sosial ini bisa diurus sejak awal pasien mulai masuk dan dirawat di Rumah Sakit. Sejak saat itu, pasien wajib dan harus langsung didaftarkan sebagai pasien KJS.
“Surat-surat desa, mulai dari RT/RW, Kades, Camat hingga Dinsos karena diminta BPK. Yang penting yang bersangkutan tanda tangan KJS di awal masuk. Kalau awal sudah masuk sebagai pasien umum nanti sulit sebelum muncul kartu akhirnya kena cas. Persyarakat bisa meyusul 2×24 jam”, terangnya.
Dipastikan, meski berada di ruang perawatan kelas tiga, namun Pudji memastikan bahwa tidak akan membedakan pelayanan seluruh pasien. Baik yang dirawat di ruang klas tiga maupun klas satu ataupun VIP.
“Tidak ada yang kami membedakan semua mendapat perlakukan pelayanan sama. Yang membedakan hanya privasi kamar saja”, tuturnya.
Sementara sejauh ini, kondisi pasien DBD yang dirawat di RSUD Jombang tetap tidak jauh berbeda dengan dengan satu minggu sebelumnya. Pudji merinci, sampai saat ini dari sekitar 50 pasien ada sekitar 12 anak positif DBD. Sedangkan di ruang perawatan penyakit dalam, ada sekitar 22 pasien dari sekitar seratus lebih pasien yang terdampak dari wabah ini.
“Kalau yang di ICCU central masih ada sekitar lima pasien dengan tingkat kegawatan yang mengkawatirkan,”pungkasnya.