Bandara Notohadinegoro, Jember Rusak Diterjang Angin Kencang
JEMBER, FaktualNews.co – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (16/2/2019) petang. Hujan dengan intensitas tinggi serta angin kencang membuat Bandara Notohadinegoro Jember porak-poranda.
Seluruh ruangan di Bandara Notohadinegoro berantakan. Plafon runtuh, kaca-kaca pecah, bahkan kerusakan paling parah dialami Kantor Maskapai Wings Air.
Tidak hanya dindingnya rusak karena berbahan asbes, salah satu karyawan mengalami luka akibat pecahan kaca di bandara. Sementara itu, untuk akses jalan menuju atau keluar bandara terputus akibat puluhan pohon tumbang.
Petugas BPBD Jember hingga pukul 22.30 WIB, masih berupaya untuk melakukan pemotongan batang pohon menjadi kecil-kecil, dan memindahkan batang pohon tersebut. Agar akses jalan kembali normal dan lancar dilewati.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember Slamet Sugiarto menyampaikan, angin kencang yang memporak-porandakan bandara Notohadinegoro memang cukup kencang.
“Sekitar kecepatan 100 Km per Jam (kecepatan angin). Sehingga banyak kaca pecah, dan plafon jebol. Karena kencangnya angin itu,” ujar Slamet saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu malam (16/2/2019) malam.
Akibat angin kencang tersebut, membuat kaca kantor Wings Air pecah. Salah satu karyawan terluka akibat kejadian tersebut. “Ada karyawan Wings Air yang terkena pecahan kaca di bagian tangannya,” imbuhnya.
Sehingga dengan dampak tersebut, pegawai dan tenaga kebersihan, bergotong royong untuk membersihkan bandara, serta mengecek alat-akat di bandara. “Jika butuh waktu lama, maka bandara kami tutup untuk sementara,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo menyampaikan, akibat banyaknya pohon tumbang, pihaknya menurunkan TRC BPBD Jember untuk membersihkan dan membantu warga yang menjadi korban.
“Kami melakukan pembersihan dan untuk batang pohon raksasa kami bersihkan dengan dipotong kecil-kecil, agar mudah dipindahkan,” terangnya.
Terkait ada berapa jumlah kecamatan yang terdampak angin kencang, Heru menyampaikan ada 5 kecamatan. “Yakni Kalisat, Mumbulsari, Kaliwates, dan Sumbersari. Satunya lagi Mumbulsari,” sebutnya.
Dimana dari 5 kecamatan itu, lanjut Heru, ada sekitar puluhan rumah rusak dan ratusan pohon tumbang. “Untuk data konkret, mohon waktu karena masih proses assesment,” ucapnya singkat