FaktualNews.co

Belasan Ribu Santri di Jombang Berpotensi Golput, Bawaslu Belum Terima Aduan

Politik     Dibaca : 979 kali Penulis:
Belasan Ribu Santri di Jombang Berpotensi Golput, Bawaslu Belum Terima Aduan
FaktualNews.co/Mujilestari/
Anggota Bawaslu Jombang, David Budianto

JOMBANG, FaktualNews.co – Bawaslu Jombang, Jawa Timur, tak bisa berbuat banyak terkait tingginya potensi santri di daerah setempat yang bakal tidak menggunakan hak pilihnya atau menjadi Golput (golongan putih) pada gelaran Pemilu 2019 mendatang.

Sejauh ini,upaya yang akan dilakukan Bawaslu hanya menunggu adanya laporan masuk saja. Menurut Anggota Bawaslu Jombang, David Budianto, hingga saat ini, Bawaslu belum menerima satupun aduan mengenai adanya warga atau santri yang tidak terfasilitasi dalam Pemilu, yang digelar pada 17 April mendatang. Sementara, proses ini hanya bisa dilakukan ketika ada laporan masuk.

“Sejauh ini kami belum dapat laporan mengenai santri yang tidak terfasilitasi oleh KPU, namun masih ada waktu sampai 18 Maret nanti bagi santri yang ingin mengurus form pindah pilih,” ujar David, Rabu (27/02/19).

David menjelaskan, jika Bawaslu hanya betindak untuk memastikan bahwa semua pemilih yang ingin pindah memilih bisa terlayani oleh KPU. Diapun membenarkan bahwa KPU hanya membuka pelayanan dan pendataan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di satu tempat saja, yakni Kantor KPU.

Para santripun diimbau agar tetap mencoblos dirumahnya masing-masing dengan alasan agar hak suara mereka bisa digunakan untuk semua proses Pemilu, baik Pipres maupun Pileg.

Sebab menurut David, pada saat pemilihan berlangsung tersebut merupakan hari libur, sehingga jika KPU dan Bawaslu melakukan pendataan form A5 atau formulir pindah domisili. Pihaknya khawatir justru mereka yang telah mengurus surat pindah pilih ini malah pulang ke kampung halaman mereka. Sehingga malah membuat hak suaranya hilang lantaran tak bisa lagi mencoblos di TPS asal.

“Memang ada masukakan pada saat coblosan hari libur, sehingga kami bersama KPU jika mendata untuk form pindah pilih akhirnya ternyata mereka pulang,ini yang kami khawatirkan sehingga resikonya mereka tidak bisa nyoblos di tempat asalnya,”bebernya.

Sebelumnya, Belasan ribu santri di Jombang, Jawa timur, berpotensi tidak bisa mencoblos dalam gelaran Pemilu, pada Bulan April mendatang. Padahal, pelaksanaan Pemilu ini hanya tinggal sekitar dua bulan saja. Ini lantaran sejauh ini baru sekitar 868 pemilih yang telah mengurus formulir pindah memilih atau form A5 dan telah terdata di KPU setempat sebagai Daftar Pemilih Tambagan (DPTb).

Ketua PC Rabhitah Ma’ahid Islamiyah NU (RMI NU) Jombang, Agus Jauharuddin Alfatih mengatakan, estimasi belasan ribu ini berasal dari empat pondok pesantren besar yang ada di Jombang. Diantaranya, Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan, Pesantren Denanyar Jombang serta Pesantren Tebuireng Jombang. Dimana rata-rata memiliki pemilih pemula yang potensial sebagai pemilih mencapai 3 ribuan santri yang berstatus sebagai mahasiswa dan pelajar.

Padahal,berdasarkan data yang dimiliki oleh Asosiasi pondok pesantren NU ini, di Jombang ada sebanyak 300 an Pesantren yang masing-masing memiliki santri dari luar daerah yang potensial sebagai gererasi pemilih milenial. Sehingga, kalau ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan belasan ribu santri ini bakal menjadi golput.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin