JAKARTA, FaktualNews,co – Hipotermia momok yang paling menakutkan bagi para pendaki. Bagaimana tidak, saat tubuh diserang dengan hawa dingin yang berlebihan dan jauh di atas normal, seorang pendaki bisa meregang nyawa.
Belum lama ini, tiga pendaki remaja ditemukan terbujur kaku di dalam tendanya di kawasan Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (3/3/2019). Diduga ketiganya meninggal akibat hipotermia.
“Kondisi tubuh terbujur kaku dan kemungkinan besar terkena hipotermia,” kata Juru bicara kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor.
Ketiga korban langsung dievakuasi dan langsung dibawa ke ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
Berikut fakta-fakta dibalik ditemukannya tiga pendaki di Gunung Tampomas:
Tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, pihak rumah sakit dan Tim Disaster Victim Identification (DVI) langsung mengidentifikasi jasad ketiga korban. Mereka adalah para pelajar asal Kabupaten Indramayu.
Joshua Banjarnahor mengungkap nama masing-masing korban. Ferdi Firmansyah kelahiran Indramayu, 11 Maret 2006, Lucky Parikesit kelahiran Indramayu, 28 Februari 2006 dan Agip Trisakti, kelahiran Indramayu 1 September 2004.
Seluruhnya merupakan warga Blok Kuang, Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
“Dengan telah dievakuasinya korban oleh tim Sargab, maka kami usulkan penutupan operasi SAR,” kata Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Senin (4/3/2019).
Setelah menerima laporan adanya tiga pendaki yang tewas, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, polisi serta warga diturunkan di jalur pendakian Pos 4 Puncak Gunung Tampomas, Narimbang, Sumedang.
Saat ditemukan, ketiga korban berada di dalam tenda yang kondisinya nyaris roboh. Tubuh Ferdi, Lucky dan Agip dalam dalam posisi meringkuk dan tanpa mengenakan pakaian standar pendakian.
“Korban diperkirakan berumur belasan. Posisi korban meringkuk sambil menahan kedinginan,” ujar Juru bicara kantor SAR Bandung Joshua Banjarnahor .
Jasad ketiga korban akhirnya berhasil dievakuasi turun gunung pada Minggu sore. Diduga korban meninggal karena tidak mampu menahan udara dingin di puncak Gunung Tampomas.
Jasad ketiga pendaki yang masih berstatus pelajar ini ditemukan pertama kali oleh seorang pendaki asal Bekasi, Jawa Barat. Ketiganya diketahui sudah tak lagi bernyawa saat saksi hendak turun dari kawasan pendakian.
Saksi tersebut heran tiga korban tidak kunjung keluar dari tendanya. Karena penasaran, dia pun mendekati tenda korban, ternyata didapati ada orang yang terbujur kaku dalam tenda.
“Saksi melihat dari jendela tenda, namun ketiga korban yang dilihat terbujur kaku. Saksi langsung melapor melalui pos Narimbang. Kemudian tim menuju lokasi,” kata Joshua.
Sekitar pukul 12.20 WIB, Tim SAR barulah menerima informasi adanya tiga korban yang merupakan pendaki Gunung Tampomas diduga tewas di Pos 4 Puncak Gunung Tampomas.
Nama Gunung Tampomas di Narimbang, Congeang, Sumedang, Jawa Barat, ramai dibicarakan. Hal itu terkait tiga remaja yang meninggal dunia di dalam tenda diduga akibat hipotermia.
Gunung Tampomas memiliki ketinggian mencapai 1.684 mdpl (meter di atas permukaan laut). Gunung ini berada di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tampomas.
Panorama alam Gunung Tampomas sangat indah, terlebih jika berada di puncaknya. Warga sekitar menyebutnya dengan kata Sangiang Taraje.
Dari puncak Gunung Tampomas, para pendaki dapat menyaksikan keindahan kota Sumedang. Lubang-lubang kawah yang didominasi bebatuan juga terlihat dari ketinggian.
Beberapa jalur pendakian bisa ditempuh bagi para untuk mencapai puncak Gunung Tampomas. Bisa lewat jalur Narimbang dan Cibereum.
Jika lewat Narimbang, pendaki memulai perjalanan dari Jalan Raya Conggeang, yaitu melalui Curug Ciputrawangi. Hutan pinus dan semak belukar akan menjadi pemandangan yang dengan mudah ditemui saat melewati jalur ini.
Sementara itu, jika melewati jalur Cibeureum, pendaki bisa memulai pendakian dari Jalan Sedar. Pendaki akan melewati daerah penambangan pasir.
Selain keindahan Gunung Tampomas, para pengunjung juga dapat berkunjung ke beberapa destinasi wisata di kaki gunung tersebut. Mulai dari curug hingga mata air, seperti Curug Ciputrawangi, pemandian air panas Sekarwangi, pemandian air panas Cileungsing, mata air Cikandung.