Puluhan Mahasiswa Jombang, Demo Desak Ungkap Kasus Begal Payudara
JOMBANG, FaktualNews.co – Puluhan mahasiswa Jombang yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi demo di perempatan Kebonrojo Jombang, Jum’at (08/03/19).
Selain memperingati hari perempuan sedunia yang jatuh tepat pada 8 Maret hari ini, Aksi yang diawali dengan long march dari Jalan Urip Sumoharjo ini sebagai bentuk keprihatinan atas maraknya kekerasan seksual begal payudara yang terjadi di Jombang belakangan ini.
Dalam aksi itu, PMII mendesak agar kasus ini bisa segera diungkap aparat lepolisian. Sebab selain meresahkan masyarakat, ulah pria misterius usil ini juga dinilai sangat melecehkan kaum perempuan dan mecemarkan nama baik Kabupaten Jombang yang dikenal dengan Kota Santri.
“Kami sangat mengutuk aksi pelecehan ini. Kami ingin agar pemerintah menuntaakan pelecehan seksual ini, “ungkap Imroatus Solihah,salah satu pendemo.
Menurutnya, prilaku tidak senonoh ini sebenarnya sudah lama terjadi. Namun sejauh ini, katanya, belum tersentuh oleh media sehingga terus merajalela di Jombang. Ditambah dengan minimnya suara perempuan terutama para korban yang enggan untuk melapor sehingga semakin membuat daftar panjang para korban.
“Salah satu korban adalah teman saya, terjadi satu tahun yang lalu selainyang di Sumbermulyo dan Ngoro, kejadianya ketika teman saya pulang di jalan ada yang tiba-tiba meraba, “katanya.
Dengan membentangkan poster tuntutan, mahasiswa PMII Jombang ini berharap agar pemerintah serius dalam menuntaskan berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan. Salah satunya dengan memblokir situs pornografi. Sebab, saat ini para remaja milenial nampak begitu mudah dalam mengakses konten berbau pornografi ini.
“Selain itu kami juga berharap Pemkab Jombang memecat guru yang kedapatan melakukan tindakan pelecehan terhadap muridnya, “imbuhnya.
Dalam aksinya tersebut, PMII Jombang juga berharap Pemkab Jombang, memiliki langkah tegas dengan berupaya melakukan sosialisasi tentang kekerasan perempuan ini kepada para pelajar atau remaja.
“Ini untuk menekan jatuhnya banyak korban lagi, karena perempuan menjadi obyek dari kasus-kasus kekerasan. Berangkat dari visi misi Pemerintah Jombang Berkarakter dan Berdaya Saing agar bisa mewujudkan masyarakat yang religius, harus ada tindakan tegas”, pungkasnya.
