TRENGGALEK, FaktualNews.co – Tahun 2019 ini, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Trenggalek, mendapatkan kuota 25 orang Kepala Keluarga (KK) sebagai calon transmigrasi ke daerah Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat.
Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun kemarin yang hanya mendapatkan kuota 8 KK. Sebab peningkatan kuota tersebut berdasarkan evaluasi keberhasilan para transmigrasi dari Trenggalek.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek, Nanang Budiarto melalui Totok Hariyadi Kasie Transmigrasi mengatakan, kuota tahun 2019 ini meningkat sejumlah 25 orang KK sebagai calon transmigrasi.
Adapun lokasinya 20 KK di UPT Tanjung Buka, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, sedangkan 5 KK ke UPT Salum Daeng, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
“Pendaftaran telah dilaksanakan mulai dari awal tahun ini, dengan pendaftar sampai hari ini ada 86 KK dari berbagai keinginan tempat. Namun yang pasti kuota yang dibuka saat ini ada 25 itu,” ucapnya, Rabu (13/3/2019).
Dari jumlah pendaftar, Totok menjelaskan yang banyak dari Kecamatan Pule yakni 19 KK, Dongko 21, Suruh 8 sisanya hampir merata dari Kecamatan lain rata-rata 1 KK. Sedangkan saat ini dari 25 kuota KK tersebut masih ada kekosongan yang 20 KK di Kaltara. Karena untuk yang 5 kuota KK di Sulbar diisi 5 KK yang tahun kemarin tidak jadi ke Kota Palu Pemprov Sulteng, karena terkendala akibat bencana alam sehingga dibatalkan.
Keputusan 5 KK sisa tahun kemarin, kata Totok, merupakan keputusan pribadi, Karena juga sudah sempat di tawarkan di Kaltara namun tidak berminat. Jad 5 KK yang rencananya akan ke Palu tidak jadi, karena terjadi bencana alam.
“Rencana kemarin target satu UPT yang di Palu itu akan diselesaikan untuk 40 KK. Namun hingga saat ini baru selesai 4 rumah sehingga di batalkan,” jelasnya.
Sedangkan untuk rencana pemberangkatan 25 kuota KK ini direncanakan pada bulan November 2019. Walaupun yang 5 KK kemarin telah menyelesaikan administrasinya keberangkatannya tetap sama. Juga baru saja bertemu dengan pihak UPT Mamuju Tengah di Mojokerto. Dikatakan dari rencana pembangunan 150 rumah saat ini, baru selesai sekitar 80 rumah. Dengan perkiraan bulan Oktober baru selesai.
Memang, lanjut Totok, untuk kuota tahun ini sangat banyak hingga mencapai 25 KK dibandingkan tahun lalu hanya 8 KK, bahkan mungkin ini kuota terbanyak se-Jawa Timur. Karena penambahan kuota ini melalui evaluasi keberhasilan para transmigrasi.
“Seperti kemarin Sayuti warga Bendoagung Kampak, yang transmigrasi ke Halmahera mulai tahun 2015 telah mendapatkan penghargaan sebagai Transmigrasi teladan karena keberhasilannya di sana,” pungkas Totok.