FaktualNews.co

Menderita Patah Tulang, Kematian Pak Haji Nelayan Sumenep, Diselidiki Polisi

Peristiwa     Dibaca : 1173 kali Penulis:
Menderita Patah Tulang, Kematian Pak Haji Nelayan Sumenep, Diselidiki Polisi
FaktualNews.co/Supanjie/
Suasana rumah duka setelah korban dievakuasi petugas dibantu warga setempat.

SUMENEP, FaktualNews.co – Keposian Resort Sumenep, Madura, Jawa Timur, bergerak cepat mendalami meninggalnya H. Syukron, nelayan asal Dusun Rengpereng, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, yang ditemukan meninggal di perairan saat melaut.

Dalam keterangan tertulis, Kasubbag Humas Polres Sumenep, Ipda Agus Suparno menjelaskan, untuk mengungkap penyebab tewasnya kakek berusia 65 tahun tersebut, polisi masih meminta tim medis Puskesmas Pragaan untuk mendalami.

“Pihak UPT Puskesmas Pragaan, masih dalami meninggalnya korban, karena mengalam pendarahan pada hidung kanan dan kiri mengalir. Pendarahan di mata kanan dan kiri rembesan. Hingga patah tulang hidung dan pendarahan pada dubur,” terangnya, Kamis (11/4/2019).

Berdasarkan kronologis, hari Kamis (11/4/ 2019) sekira pukul 06.00 WIB. di pantai Dusun Somangkaan, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan telah ditemukan korban dalam keadaan meninggal dunia diduga akibat laka laut.

“Keterangan sementara, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal, kita masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan mayat seorang nelayan dalam posisi seperti sedang bersujud. Kamis (11/4/2019) dini hari, di perairan laut desa setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, kakek berusia sekitar 65 tahun bernama H. Syukron merupakan nelayan asal Dusun Rengpereng, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, berangkat dari rumahnya setelah Maghrib untuk menjaring ikan seorang diri.

Sampai dini hari, lanjut Wahdi, yang bersangkutan tak kunjung pulang, hingga pihak keluarga berinisiatif untuk mencari kakek berusia 65 tahun itu.

“Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, pak Jih Syukron ini oleh keluarga dan cucunya justru ditemukan meninggal dalam kondisi seperti orang sujud di perairan, bukan di pantainya,” kata Wahdi (49) tetangga korban,

Menurutnya, korban memang biasa mencari ikan menggunakan jaring, dan sebelum berangkat yang terkahir kalinya, kepada keluarganya korban sempat mengeluh pusing dan sempat minum obat.

“Tidak ada dugaan apapun, mungkin memang faktor kesehatan sehingga ia meninggal. Dia dikenal orang baik dan tidak pernah didengar informasi tidak baik tentangnya,” tukas pria yang juga Kepala Dusun Somangkaan ini.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin