LAMONGAN, FaktualNews.co – Aparat penegak hukum Polda Kalimantan Barat (Kalbar) diharapkan untuk mengusut tuntas aktor penyebar berita bohong atau hoaks terkait penganiayaan terhadap siswi SMP di Pontianak, A (14).
Hal tersebut katakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy saat seminar Edukasi Ilmiah “Menyambut Pendidikan di Era 4.0” di SMA Muhammadiyah 1 Babat. (12/04/2019).
“Audrey memang menjadi korban penganiayaan, namun berita di media sosial yang mengatakan jika korban dikeroyok dan mengalami luka serius di organ intim, itu tidak benar atau hoaks,” kata Muhadjir.
Lebih jauh, Muhadjir mengaku, penganiayaan yang terjadi terhadap Audrey dilakukan dengan perkelahian satu lawan satu antara pelaku dan korban, bukan dikeroyok.
“Korban ini mengejek di sosmed, kemudian terjadi perkelahian dan itu dilakukan dengan cara berkelahi satu lawan satu, kalau dikeroyok 12 orang itu tidak benar,” imbuhnya.
Saat ini kondisi Audrey sudah mulai membaik dan mampu berkomunikasi dengan baik. “Psikiater yang mendampingi Audrey, mengatakan secara kesehatan mental tidak perlu dikhawatirkan, aman,” jelas mantan rektor UMM tersebut.
Sementara itu, dihadapan pelajar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berpesan, tugas utama sekarang ini adalah menjaga lembaga pendidikan agar tetap bisa bersaing dengan sekolah negeri untuk tetap menjadi pilihan utama untuk melanjutkan pendidikan, yang terpenting dalam menghadapi kemajuan teknologi ke depan yaitu menyambut pendidikan di era 4.0 dimana sekarang ini teknologi sudah mengandalkan roboting dan teknologi digital.
“Pesan kami kepada adik-adik semua supaya lebih bijak dalam bermedsos dan dapat menjadi pelopor dalam menghadapi era pendidikan 4.0.,” kata Muhadjir.