Advertorial

Kenang Mendiang Kajari Sidoarjo Budi Handaka, Bupati dan Wabup : Beliau Orang Baik

SIDOARJO, FaktualNews.co-Suasana Kantor Kejari Sidoarjo, masih berduka. Kajari Sidoarjo, Budi Handaka pulang ke rahmatullah di usia 55 tahun. Almarhum Budi Handaka menghembuskan nafas terakhir pada, Kamis (11/4/ 2019) sekitar pukul 22.00 WIB lalu.

Sosok sederhana dan murah senyum itu dimakamkan tak jauh dari kediamannya di Jalan Raya Condet, Gang Kober nomor 14, RT 06, RW 02, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur,  pada Jum’at (12/4/2018) lalu.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Etik Susanti dan tiga putranya yakni Kevin Adhyaksa, Kaka Adhyaksa dan Maharani Dewi Adhyaksa.

Kepergian sosok sederhana itu menjadi duka yang dalam bagi banyak pihak. Terutama keluarga, para pegawai, kolega, wartawan, LSM dan para jaksa termasuk Forkopimda Sidoarjo. Puluhan karangan bunga ucapan bela sungkawa pun memenuhi Kantor Kejari Sidoarjo.

Pejabat asal Gunung Kidul Yogjakarta selama ini memang dikenal rendah hati dan baik kepada siapapun. Itu terlihat pada saat tersiar kabar jika Kajari Sidoarjo Budi Handaka dipanggil ke rahmatullah dan sempat dirujuk ke RSUD Sidoarjo hingga jenazah dibawa ke rumah dinasnya.

Bahkan, para pejabat berbagai pangkat ikut bertakziah, mulai Kajati Jatim, Sunarta hingga Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, bahkan setingkat Kepala Desa. Mereka juga ikut melepas jenazah almarhum sebagai penghormatan terakhir dari Kantor Kejari Sidoarjo.

Almarhum mulai menjabat sebagai Kajari Sidoarjo sejak 23 Oktober 2017 lalu memang dikenal banyak pihak sosok yang baik dan rendah hati.

Sebagai rekan Forkopimda Sidoarjo, Bupati Sidoarjo, H Saiful Ilah merasa kehilangan sosok pemimpin seperti Budi Handaka.

“Beliau orang baik. Kami merasa kehilangan sosok seperti beliau,” ucap Abah Ipul, sapaan akran Bupati Sidoarjo, kepada FaktualNews.co usai peresmian gedung baru Bank Delta Arta Sidoarjo, Senin (12/4/2019).

Bupati mengaku bahwa almarhum Budi Handaka adalah sosok pimpinan yang arif dan bijaksana dalam menyikapi segala hal. “Beliau orang baik. Beliau sangat loyalitas pada pimpinannya dan baik kepada bawahannya maupun bawahan Pemda hingga kepala desa,” ungkapnya.

“Beliau kalau merasa ada yang kurang baik, beliau memanggil dan memperingatkan, bukan langsung ditindak. Itu yang membuat Sidoarjo kondusif. Selamat jalan Pak Budi Handaka, Kajari Sidoarjo, mudah mudahan amal ibadahnya diterima Allah SWT dan dimaafkan atas kekhilafannya,” tambahnya.

Bukan hanya Bupati, Wakil Bupati Sidoarjo, H Nur Achmad Syaifudin atau yang akrab disapa Cak Nur juga mengaku kehilangan sosok pemimpin seperti Budi Handaka.

“Beliau orang baik, orang hebat, sangat komunikatif dan enak diajak bicara kepada siapapun,” ucapnya. Bagi Cak Nur, sosok almarhum selama ini disamping sebagai rekan didalam kerja juga sebagai sahabat karena beliau low profile, sosok figur yang hangat. Kita tidak bisa melupakan kebaikan beliau. Kalau ada masalah selalu dibicarakan bersama lalu dicarikan solusi. Kalau memang melakukan penindakan itu memang harus ditindak. Beliau itu sosok yang membuat Sidoarjo adem,” ungkapnya.

Mendiang almarhum memang komitmen membuat Sidoarjo adem selama menjabat Kajari Sidoarjo. Komitmen itu disampaikan almarhum kepada wartawan dalam berbagai kegiatan.

Dalam penanganan korupsi, almarhum selalu berpesan kepada wartawan bila sedang menangani kasus korupsi dan tersangkanya belum ditahan tidak diberitakan dulu. Itu bertujuan agar tidak membuat gaduh.

Almarhum juga mengibaratkan korupsi yang ditangani bagaikan mengambil ikan dalam kolam. etika mengambil ikan tidak perlu membuat keruh kolam. Bukan hanya kuantitas tapi juga kualitas. Almarhum juga tidak mau mendolimi siapapun dalam penanganan kasus.

Bupati Sidoarjo, H Saiful Ilah dan Kajati Jatim Sunarta ketika melepas almarhum.

Di bawah kepemimpinan almarhum, Kejaksaan Negeri Sidoarjo memperoleh peringkat pertama Kejari kelas 1A terbaik se-Indonesia dalam penanganan korupsi pada tahun 2018 kalu.

Almarhum juga merubah total ruang utama Kejari Sidoarjo dengan berbagai fasilitas untuk peningkatan pelayanan publik menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Bersih Bebas Melayani (WBBM).

Almarhum berkarir di Korps Adhyaksa mulai masuk pendidikan sebagai jaksa pada tahun 1990-1991 silam. Kala itu beliau menjadi satu-satunya jaksa termuda se-Indonesia. Penempatan pertama kali di Kejari Jakarta Selatan. Berawal dari situ dia memulai karir hingga melalang buana.

Jabatan struktural yang pernah dijabat diantaranya menjabat Kabag TU Puspenkum Kejagung RI. Cukup lama almarhum menjabat dijabatan itu, bahkan banyak mengenal sejumlah wartawan yang Pos di Kejagung.

Selain itu, almarhum juga pernah menjabat dengan Jabatan Kasi. Kemudian, jabatan Kajari yang pernah dijabat diantaranya Kajari Bontang, Kaltim dan Magetan, Jawa Timur. Lalu jabatan Aspidum Kejati NTT lalu kembali ke Jawa Timur dengan menjabat Kajari Sidoarjo.

Sebulan sebelum wafat, almarhum sempat berbincang dengan FaktualNews.co bahwa almarhum sangat bersyukur bisa berdinas di Sidoarjo karena putra pertamanya Kevin Adhyaksa diterima di Kejaksaan dan bisa berangkat ke Baitullah.