Sejumlah Pasangan Bukan Suami Istri di Mojokerto, Digaruk Petugas Gabungan
MOJOKERTO. FaktualNews.co – Sebanyak empat pasangan bukan suami istri kembali digaruk anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto, Senin (15/4/2019). Mereka saat digaruk berada dalam kamar kos.
Selain itu, petugas juga mengamankan dua pasangan yang masih belia yang juga di dalam satu kamar. Keduanya tak mampu menunjukkan identitas diri.
Kabid Ketentraman dan Ketertiban (Trantib), Satpol PP Kota Mojokerto, Hatta Amrullah mengatakan, razia gabungan yang dilakukan bersama jajaran dari Polisi Militer, BM, BNN dan TNI/Polri pada Minggu (14/04/2019) malam.
Dalam razia tersebut berhasil menyasar empat pasangan bukan suami istri yang tersebar di beberapa rumah kos yang ada di Kota Mojokerto.
“Merek kita amanakan di beberapa rumah kos. Seperti di daerah Gunung Gedangan, Meri, Kedung Turi, Kuwung dan tempat hiburan malam, ” ungkapnya.
Dari empat pasangan yang berhasil diamankan, ada dua pasangan yang tak mampu menunjukkan identitas saat digrebek di sebuah kamar kos. ” Tampang mereka seperti masih belia saat kita amankan di kamar kos, mereka juga tak dapat menunjukkan identitas. Namun setelah kita bawa, teryata mereka mengaku identitas mereka ketinggalan. “terangnya.
Mayoritas, mereka yang berhasil dijaring petugas gabungan tersebut merukapan warga di luar Kota Mojokerto.
Disinggung terkait penindakan yang hanya diberikan kepada para pemakai jasa kos, Hatta menjelaskan, selama ini pihaknya sudah berupaya keras dalam melakukan pencegahan, Diantaranya mulai dari sosialisasi hingga patroli rutin yang dilakukan para anggotanya.
“Artiya kita kembalikan lagi pada kontrol masyarakat dalam menanggapi masalah ini, Sebab kontrol masyarakat di sini sangat di butuhkan dalam melakukan pencegahan wilayah Kota Mojokerto dari pergaulan bebas khusunya penyakit masyarakat.”terangnya.
Di lain sisi, lanjut Hatta, kebanyakan pemilik kos tidak bisa 100% berada di lokasi kos kosan, Dengan demikian, sehingga sulit untuk dijangkau. “Hal inilah yang menjadi antisipasi kami. Sehingga kami menekankan kepada setiap pemilik kos lebih pro aktif dalam menselektif setiap pelanggan yang datang, agar tidak disalah gunakan,”ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau agar para pemilik kos, bisa membedakan lokasi kos atau kontrakan. “Antara wanita dan laki-laki, meski itu sudah berkeluarga,”pungkasnya.