Ekonomi

Keindahan Seni Airbrush Pakaian Asal Pasuruan Rambah Pasar Ibukota

PASURUAN, FaktualNews.co – Seni airbrush ternyata tidak hanya bisa digunakan untuk modif motor. Karena ternyata, seni airbrush ini juga bisa digunakan untuk pakaian. Hal ini seperti yang dilakukan Ibnu Aimin (35) warga Singopolo, Kelurahan Kauman, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, dimana bakat seninya mampu hasilkan rupiah untuk ekonomi keluarga.

Ibnu-sapaannya memang seorang seniman airbrush. Namun, kemampuan airbrushnya bukan untuk modif motor. Melainkan untuk hal yang lebih unik, berupa kaos, topi, kanvas bahkan sepatu kain. Ide pembuatan airbrush pakaian tersebut, bermula dari sepinya seni lukis pakaian. Ia mengaku, dulunya memang sempat menjadi pelukis pakaian.

Bahkan, ia sempat merasakan masa kejayaan lukis pakaian. Sekitar delapan tahun yang lalu. “Waktu itu, seni lukis pakaian sedang ramai-ramainya. Saya sempat menikmati hasilnya. Dalam perjalanan waktu, pesanan lukis pakaian mulai sepi. Lah soal kebutuhan hidup tak pernah surut. Saya hanya berpikir untuk melanjutkan hidup, caranya yang baik itu kayak apa,” kata Ibnu.

Hingga suatu hari, ia melihat seni airbrush di Facebook. Ia pun tertarik untuk mempraktekkannya. “Saya sempat melihat seni airbrush itu di Facebook tiga tahun yang lalu. Akhirnya saya coba-coba dan alhmadulillah bisa. Saya membeli peralatan seadanya. Saat mencobanya saya mulai dengan “menggambar”anaknya pada kaos,” papar lelaki anak satu ini.

Meski tak sempurna, hasilnya cukup bagus. Buktinya, banyak orang yang kemudian tertarik untuk dibuatkan gambar serupa. “Setelah saya coba menggambar anak saya, yang kini berusia enam tahun, banyak yang suka. Dari situ, saya mulai terima pesanan,” ungkap bapak satu anak tersebut.

Pesanan berdatangan dari kerabat. Ia juga memposting kreasinya, untuk menjangkau pasar lebih luas. Hasilnya, cukup memuaskan. Karena, pesanan datang dari berbagai daerah. Tak hanya Surabaya, Jakarta hingga Semarang. Bahkan ia juga menerima pesanan, dari TKI ada di Hongkong dan Malaysia.

Bukan hanya itu. Pesanan juga datang dari negeri Paman Sam, Amerika hingga Turki. Namun, rencana pengiriman dibatalkannya. Karena besarnya ongkos yang harus dikeluarkannya. “Pernah juga ada pesanan dari Amerika dan Turki. Tapi, batal mencapai kesepakatan. Karena, ongkos kirimnya, tak sebanding dengan harga kaos airbush yang saya buat,” ungkap dia..

Hingga kini, kerajinan kaos airbrush Ibnu, tidak pernah sepi. Sehari, bisa 10 kaos pesanan didapatkannya. Namun, keterbatasan tenaga, membuatnya tak mampu menyelesaikan semuanya. Paling banyak, ia bisa menyelesaikan empat kaos seharinya. “Alhamdulillah, pesanan cukup banyak. Sehari, bisa 10 kaos Tapi, tidak mungkin bisa saya selesaikan semuanya,” tukas dia.

Ia bisa menyelesaikan semua gambar. Tergantung pesanan dari konsumen. Rata-rata, gambar yang dibuatnya adalah wajah. Meski terlihat lancar, namun bisnis yang dijalaninya itu tak semulus yang dikira. Karena dalam menjalankan usahanya itu, ia tak jarang menerima komplain dari para pemesannya. Namun hal itu diakuinya sebagai semangatnya untuk bangkit dan lebih baik lagi.

Rata-rata, mereka menganggap gambar airbrush yang dibuatnya kurang sesuai. Bahkan, pernah karyanya tidak dibayar. “Padahal, gambar sudah capek-capek saya buatkan. Tapi setelah jadi, yang pesan, enggan untuk konfirmasi lagi. Di situ, saya merasa di-PHP-in (pemberi harapan palsu, red),” pungkas pemilik galeri Kiv airbrush tersebut.