Di Mojokerto, 2 Meninggal Dunia dan 3 Penyelenggara Pemilu 2019 Dirawat
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pemilu serentak 17 April 2019 lalu tidak hanya menyebabkan dua orang di wilayah Mojokerto meninggal dunia, juga ada tiga orang harus mendapatkan perawatan intensif karena kelelahan saat bertugas.
Dua orang yang penyelengara pemilu 2019 yang meninggal dunia yakni, Linmas bernama Ismani, warga Lingkungan Pekuncen Gang 3, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto dan Bidaiyah, anggota KPPS di TPS 08 Desa Bandar Asri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan tiga petugas yang harus mendapatkan perawatan intensif yakni Taufik Hidayat anggota Panwas Kecamatan Ngoro dan Evi Anjarwati petugas KPPS di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ditambah seorang petugas kepolisian dari Polsek Dawar, Briptu Anggara.
Petugas KPKS Kecamatan Ngoro, Rizal Hisyam menuturkan hingga Jumat (26/4/2019) terdapat dua orang yang sempat dirawat di rumah sakit lantaran kelelahan.
“Anggota Bawaslu atas nama Taufiq hidayat, sempat pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit, setelah melakukan pengawalan logistik ke setiap TPS. Sedangkan satu anggota KPPS atas nama Evi anjarwati, kecapekan dan jatuh sakit setelah mengikuti proses pemilihan,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Hiysam, satu anggota KPPS asal Kecamatan Ngoro juga meninggal dunia, setelah kelelahan bertugas.
Sementara Kapolres Mojokerto Kota Sigit Dany Setiyono mengatakan, Briptu Anggara yang merupakan anggota Polsek Dawar juga harus dilarikan ke rumah sakit. Ia didiagnosa memiliki penyakit lambung dan jantung itu kini masih menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
’’Alhamdulillah, sekarang kondisinya mulai membaik,’’ ungkapnya.
Sigit menegaskan, kondisi Anggara sudah mulai sadar. Informasi dari rumah sakit, Anggara akan segera dipindahkan ke ruang perawatan. ’’Sudah bisa komunikasi dengan baik,” katanya.
Menurut Sigit, gangguan kesehatan dialami Anggara ini sudah terjadi dua hari lalu. Saat itu, ia menjalani cek kesehatan di RS Gatoel, Kota Mojokerto.
’’Setelah dilakukan pemeriksaan awal, didiagnosa ada keluhan yang mengarah ke jantung. Diduga, kesehatan Anggara ngedrop lantaran kelelahan setelah menjalankan tugas melakukan pengaman di lima TPS sekaligus secara melekat,” pungkas Sigit.