FaktualNews.co

Warna-Warni 1000 Penari Mayang Rontek Peringati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-726

Advertorial     Dibaca : 958 kali Penulis:
Warna-Warni 1000 Penari Mayang Rontek Peringati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-726
FaktualNews.co/Istimewa/
Wabup Pungkasiadi bersama Forkopimda menambuh gendang pertanda dibukanya festival Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-726

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Festival Pawai Budaya Majapahit bertema Banjaran Majapahit dimeriahkan “Pagelaran 1000 Penari Mayang Rontek”. Festival ini guna memperingati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke 726 tahun 2019, Minggu pagi (28/4/2019).

Suguhan 1.000 penari Mayang Rontek, dan drama tari bertema Majapahit, yang diikuti 18 kecamatan, membuat acara pawai ini membuat mata para warga yang hadir terpesona.

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Wakil Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, nampak hadir langsung menyaksikan gelaran festival ini. Selain itu juga Ketua DPRD Ismail Pribadi, Sekdakab Herry Suwito, Danrem 082/CPYJ Kolonel Arm Ruly Candrayadi,.

Kemudian, Dandim 0815 Letkol Kav Hermawan Weharima, Wakil Walikota Mojokerto Ahmad Rizal Zakaria, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto Rudy Hartono, Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono, serta unsur Forkopimda lainnya.

Dalam sambutannya Wabup Pungkasiadi mengapresiasi kegiatan ini. Ia berjanji akan terus mensupport agenda tahunan ini hingga kancah yang lebih tinggi.

“Pemkab Mojokerto akan terus menyupport sarana dan prasarana sebagai bentuk komitmen pelestarian warisan budaya. Semoga event ini makin besar dari tahun ke tahun, sehingga bisa masuk kategori culture tourism dalam kalender wisata nasional bahkan internasional,” kata wabup.

Warna-Warni 1000 Penari Mayang Rontek Peringati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-726

Penari Mayang Rontek dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-726

Sementara, Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto, Djoko Widjayanto dalam sambutannya menegaskan acara ini digelar sebagai upaya menjaga dan melestarikan sejarah Majapahit. “Kegiatan ini kita maksudkan untuk menjaga tradisi dan sejarah Majapahit,” kata Djoko.

Dalam festival itu, seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto, menampilkan berbagai macam tari. Kecamatan Jetis misalnya, mengambil judul Babat Tarik. Kecamatan Trowulan dengan Penobatan Raden Wijaya, Kecamatan Kemlagi dengan Tuntut Balas Pasukan Cina, Kecamatan Dlanggu dengan Tahta Jayanegara.

Kemudian, Kecamatan Sooko dengan Persekongkolan Darma Putra, Kecamatan Trawas dengan Pemberontakan Rakuti, Kecamatan Jatirejo dengan Pelarian Jayanegara, Kecamatan Pungging dengan Pramita Bedander, Kecamatan Gondang dengan Siasat Ratanca, Kecamatan Puri dengan Penobatan Tribuana.

Kecamatan Gedeg dengan Sumpah Palapa, Kecamatan Pacet dengan Nusantara Bersatu, Kecamatan Dawarblandong dengan Peristiwa Padjajaran, Kecamatan Mojosari dengan Pelarian Gajah Mada, Kecamatan Bangsal dengan Islam Masuk Majapahit, Kecamatan Mojoanyar dengan Brawijaya Paras, Kecamatan Kutorejo dengan Pelarian Brawijaya, dan Kecamatan Ngoro dengan Bangkitnya Majapahit.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin