FaktualNews.co – Peregangan atau stretching sangat sering diabaikan oleh banyak orang ketika latihan hanya karena dianggap tidak terlalu bermanfaat, mereka lebih suka menghabiskan lebih banyak waktu melakukan latihan kardio atau latihan angkat beban.
Perlu diketahui, bila dilakukan dengan benar, stretching dapat benar-benar meningkatkan kinerja Anda saat melakukan latihan sekaligus mengurangi risiko cedera. Tetapi, dibalik informasi itu, ternyata ada mitos-mitos yang masih dipercaya terkait peregangan, apa saja itu?
Semua Orang Harus Melakukan Jenis Peregangan yang Sama
Rutinitas peregangan bervariasi, dan harus seperti itu. Penelitian menemukan, jika peregangan statis cocok untuk individu yang mencari fleksibilitas untuk aktivitas seperti senam, tari, atau spin, peregangan dinamis justru lebih baik untuk mereka yang latihan dengan melibatkan aktivitas lari atau lompat.
Selain itu, usia dan jenis kelamin juga memainkan peranan. Merujuk sebuah studi di International Journal of Sports Physical Therapy, pria dan orang dewasa di bawah 65 tahun merespon lebih baik terhadap contract-relax stretching.
Peregangan Bisa Dilakukan Kapan Saja
Mitos lain adalah bahwa Anda dapat melakukan peregangan setiap saat. Orang cenderung berpikir, mereka bisa melakukan peregangan ketika menonton televisi, di pagi hari sebelum bekerja, atau sebelum melakukan sesi latihan mereka. Hal ini tidak dianjurkan, peregangan tepat sebelum melakukan pemanasan dapat menyebabkan cedera.
Peregangan Tingkatkan Performa Olahraga
Menurut penelitian, melakukan peregangan statis sebelum berolahraga justru dapat melemahkan performa, terutama kecepatan lari sprint. Penyebab utamanya adalah karena peregangan dapat membuat otot Anda lelah.
Sebaliknya, Anda harus melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Namun, jika Anda ingin melakukan peregangan, sebaiknya Anda melakukan peregangan dinamis. Peregangan ini mirip seperti olahraga yang akan Anda lakukan tetapi dalam intensitas yang lebih rendah.
Peregangan Harus Terasa Sakit
Normalnya Anda harus merasakan otot-otot di tubuh meregang, bukan kesakitan. Sebaliknya, rasa sakit biasanya muncul karena Anda melakukan peregangan lebih jauh dari jangkauan gerakan yang diperlukan atau justru Anda tidak melakukan gerakan yang benar. Jadi, jika Anda merasa kesakitan saat melakukan peregangan, segera berhenti.
Tak Perlu Peregangan Setelah Olahraga
Peregangan justru dianjurkan setelah olahraga, terutama peregangan statis. Pada dasarnya kebanyakan orang akan menjadi lebih fleksibel setelah berolahraga, karena sirkulasi pada otot dan sendi meningkat. Tak hanya itu, peregangan setelah olahraga juga dapat mengurangi nyeri otot dan kelelahan.
Jadi, setelah Anda berlari atau jogging, akhirilah dengan berjalan-jalan kecil untuk relaksasi. Setelah itu, tutup dengan melakukan peregangan. Ini adalah cara terbaik untuk mengakhiri sesi olahraga Anda.