Darinase Buruk dan Sampah Disebut Penyebab Banjir Tahunan di Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co – Setiap tahun, sejumlah wilayah di Jombang, Jawa Timur, terendam banjir. Ironisnya, banjir ini selalu disebabkan oleh satu persoalan yang sama, yakni luapan air sungai.
Seperti halnya di Kecamatan Mojoagung, Kesamben, Sumobito, Perak, Ploso bahkan Kecamatan Jombang kota. Hal ini tentunya mematik keprihatian dan perhatian sejumlah pihak. Salah satunya adalah Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Trisula Undar Jombang.
Salah satu mahasiwi, Anis Muthohiroh, menilai, luapan sungai ini disebabkan oleh beberapa faktor, selain pendangkalan juga karena pola hidup tidak sehat masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan membuang sampah sembarangan.
Anis juga menilai sistem drainase dan tata kota yang kurang memadai juga menjadi penyebab utama terjadinya banjir sepanjang tahun di wilayah Jombang.
“Selain drainase yang kurang memadai, kami kerap melihat tumpukan sampah di sungai-sungai yang ada di Jombang, kesadaran masyarakatnya yang masih sangat minim soal budaya membuang sampah di sungai ini,” ungkap Anis Kamis, (2/5/2019).
Sebagai bentuk kepeduliannya, sejauh ini, Anis bersama seluruh mahasiswa pecinta alam hanya berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara membuang sampah yang benar secara berkala sekaligus pemanfaatan sampah itu sendiri.
Diapun berharap, ada pengawasan yang ketat dari Pemerintah agar budaya membuang sampah di sungai ini tidak terus terjadi. Salah satu caranya, kata Anis, Pemerintah bisa membuat sejumlah Tempat Pembuangan Sampah baru di beberapa titik terutama di sepanjang aliaran sungai.
“Mungkin diberikan sanksi bagi yang kedapatan membuang sampah di sungai, saya rasa ini bisa memberikan efek jera,” terangnya.
Seperti sebelumnya, bencana banjir melanda beberapa wilayah di Jombang. di Kecamatan Mojoagung hal ini sudah terjadi lebih dari dua kali sepanjang musim hujan ini akibat luapan sungai Catak Banteng dan sungai Gunting.
Hal yang sama juga terjadi di Dusun Gentengan Desa Pulo Lor Jombang serta Desa Perak dan beberapa wilayah lainya dengan penyebab sama. Bahkan banjir ini sudah belangsung selama puluhan tahun disetiap musim hujan.
