TRENGGALEK, FaktualNews.co – Demi untuk meningkatkan perekonomian daerah, Pemkab Trenggalek menggelar lelang investasi sekaligus promosi wisata. Ternyata banyak para investor yang melirik potensi wisata Trenggalek.
Dikabarkan sedikitnya akan ada sekitar 10 investor yang rencananya akan mengunjungi Kabupaten Trenggalek pada bulan Juni 2019 mendatang.
Para investor tersebut akan langsung melihat potensi daerah, sekaligus mengikuti lelang investasi. Kedatangan mereka setelah Pemkab Trenggalek menggelar lelang dan promosi di Kota Kasablanka dalam acara Jakarta Marketing Week 2019 pada Sabtu (27/4/2019) lalu.
“Lelang investasi yang di gelar ini bermaksud untuk meningkatkan perekonomian daerah. Karena terdapat sejumlah lokasi potensial yang bisa untuk dikembangkan para investor. Dengan tujuan demi meningkatkan ekonomi di Trenggalek,” ucap Wakil Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Rabu (2/5/2019).
Disampaikan Arifin, Pemkab memberikan tawaran kemudahan investasi dalam lelang meliputi penyediaan lahan kepada investor yang ingin membangun tempat untuk investasi. Ia juga memberi kemudahan dengan cara tidak harus membeli dan mencari tanah. Sebab tanah aset Pemkab, dapat dipakai dengan cara melakukan kerja sama. Meski di Trenggalek sendiri, daerah tanah datarnya hanya 30 persen.
“Jadi memang agak susah cari tanah untuk investasi. Yang mau investasi tidak harus membeli tanah. Kami yang menyediakan,” terang Arifin.
Tidak hanya itu, Arifin juga mengatakan, Pemkab juga akan memberikan kemudahan kepada investor yang masuk sebelum kuartal pertama tahun depan. Kemudahan itu diantaranya adalah pembebasan pajak hingga persyaratan lainnya sebagai bentuk memudahkan para investor agar berminat berinvestasi.
“Bagi yang masuk pertama sebelum kuartal tahun depan itu akan mendapat kemudahan investasi. Ada pajak dan retribusi yang tidak perlu dibayarkan dua hingga tiga tahun pertama,” jelasnya.
Karena, lanjut Arifin, semua juga tahu bahwa dalam hal bisnis, modal harus keluar dulu. Selain peluang mempermudah akses, Pemkab Trenggalek membuka peluang investasi tanpa perjanjian bangun guna serah alias Build Operate Transfer (BOT) di lahan milik pemerintah daerah.
Jadi jika mau investasi seratus tahun pun tidak masalah. Namun kami meminta agar ada masyarakat yang dilibatkan dalam investasi yang bakal ditanam. Perjanjian soal pelibatan ini bisa disepakati jika pelaksanaan investasi sudah dimantapkan,” tuturnya.
Arifin juga menjelaskan, hal ini dilakukan karena kemiskinan di Kabupaten Trenggalek masih tergolong tinggi dibanding rata-rata nasional. Sehingga diharapkan dari dilibatkannya masyarakat dalam proses investasi akan mampu mendongkrak ekonomi mereka.
“Diperkirakan nanti ada sekitar sepuluh perwakilan perusahaan juga diundang ke Kabupaten Trenggalek untuk melihat kondisi riil potensi investasi di sana,” imbuhnya.
Ditambahkan Arifin, kunjungan tersebut rencananya akan berlangsung setelah lebaran. Dan diperkirakan akan kedatangan 10 investor yang tertarik untuk menindaklanjuti lelang investasi ini.
“Harapannya nanti bener-bener kepincut dan bisa melakukan investasi. Kami akan sediakan status tanah yang clean and clear dan di RT/RW bisa digunakan untuk investasi,” pungkasnya.