FaktualNews.co

Berbagi Rejeki, PWI Bercengkrama dengan Anak Yatim dan Balita Terlantar di Sidoarjo

Peristiwa     Dibaca : 1457 kali Penulis:
Berbagi Rejeki, PWI Bercengkrama dengan Anak Yatim dan Balita Terlantar di Sidoarjo
FaktualNews.co/Nanang Ichwan/
Anggota PWI memberikan santunan anak yatim.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Momen bulan Ramadhan dimanfaatkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo untuk meluangkan waktu bercengkrama dengan anak yatim dan balita terlantar di Kabupaten Sidoarjo.

Bukan hanya sekedar bercengkrama, belasan anggota PWI yang terdiri dari wartawan harian yang bertugas di Kota Delta itu juga menyisihkan sebagian rejeki untuk berbagi kebahagiaan.

Kegiatan sosial kali ini dilakukan satu panti asuhan di Kelurahan Magersari dan UPT Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PSAB) Jatim di Kabupaten Sidoarjo.

Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo, Abdul Rouf mengaku bersukur berjalan lancar. Ia mengaku kegiatan itu hasil inisiatif anggota PWI Sidoarjo untuk menyisihkan rejeki dan berbagi dengan anak yatim dan balita terlantar yang diasuh di panti sosial.

“Alhamdulillah, semoga sedikit bantuan itu bisa bermanfaat bagi adik-adik yatim piatu dan balita yang diasuh di panti asuhan,” ucapnya usai acara, Rabu (29/5/2019).

Sementara itu, Dwi Antini selaku Kepala UPT PSAB Provinsi Jatim mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh PWI Kabupaten Sidoarjo.

“Terima kasih, semoga membawa berkah dan dikasih sehat panjang umur dan bahagia bersama keluarga,” katanya.

Ia menceritakan, sejak berdiri tahun 2009 pihaknya memang mendapatkan izin untuk melakukan proses adopsi anak.

“Secara nasional ada sepuluh dan di Jatim ada dua yakni di yayasan Matahari Terbit di Surabaya dan juga di tempat kami. Sisanya berada di wilayah lain seperti di Jogja, Jateng, Jabar, DKI Jakarta, Lampung, Batam dan juga Pontianak,” katanya.

Ia menjelaskan, sejak awal berdiri tahun 2009 sampai dengan Mei 2019 pihaknya sudah melayani sebanyak 424 anak, masing-masing 233 anak laki-laki dan 191 anak perempuan.

“Dari jumlah tersebut yang sudah diadopsi sebanyak 288 anak. Kenapa angka yang dilayani dan yang diadopsi berbeda, karena banyak kasus seperti anak dirujuk ke UPT lain, keluarga anak ditemukan dan mah merawat anak serta ada anak yang sakit,” katanya.

Ia menyadari, jika anak-anak yang diasuhnya itu banyak yang sakit seperti jantung bocor, autis, hydrocevalus, karena sejak dalam kandungan anak-anak tersebut tidak dikehendaki kelahirannya oleh orang tua mereka.

“Kami demikian, sejak awal tahun 2019 sampai dengan saat ini sudah ada 170 calon orang tua asuh yang mendaftar. Mungkin setelah lebaran nanti kami akan ada pelepasan 11 anak,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul