Ramadan

Jelang Idul Fitri, Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo Gelar Tabur Bunga

SIDOARJO, FaktualNews.co – Ziarah ke makam keluarga jelang Hari Raya Idul Fitri, menjadi tradisi menjelang lebaran. Tanpa terkecuali para korban lumpur di tiga kecamatan yakni Tanggulangin, Porong dan Jabon yang pemakaman keluarganya sudah terendam luapan lumpur pada 2006 silam.

Sedikit berbeda memang. Pada umumnya masyarakat berziarah langsung pada pusara makam. Namun, para korban lumpur ini hanya mendoakan melalui tanggul penahan lumpur yakni di tanggul titik 21 di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jum’at (31/5/2019).

“Kegiatan ini satu yaitu untuk memperingati 13 tahun lumpur dan kedua kami masih punya nenek moyang yang meninggal disini sehingga ini agenda rutin masyarakat kami untuk kirim doa kepada nenek moyang menjelang Hari Raya,” kata H.fatah, salah satu korban, Jumat (31/5/2019).

H. Fatah menambahkan, selain tabur bunga di atas tanggul penahan lumpur, mereka juga membawa sepanduk bertuliskan ‘Bapak Presiden Joko Widodo, Kami Korban Lumpur Sidoarjo Menuntut/Menagih Janji Sudah 13 Tahun Belum Diselesaikan Pembayarannya’ tertanda Forum Komunikasi Korban Lumpur Sidoarjo.

Selain itu, sebagai simbol bahwa mereka ingin tindak lanjut terkait surat yang sudah dilayangkan kepada Presiden, DPR RI dan Menteri PU, mereka melayangkan tiga surat lewat udara yang dikaitkan dengan balon. “Balon ini merupakan simbol kalau pemerintah jangan melempem, kalau ada aksi baru bergerak. Seperti balon ini, kalau ditiup baru berkembang,” terangnya.

Menurut H. Fatah, setidaknya ada 103 korban lumpur dari Desa Kedung Bendo, Jatirejo, Gempol Sari, Ketapang dan Siring yang belum terlunasi, nilainya sekitar 800 milyar. Sedangkan dari pihak perusahaan yang belum terlunasi sekitar 130 berkas.

“Untuk yang 103 itu ada 10 berkas yang belum dibayar sama sekali, 20 berkas yang sudah 80 persen belum dibayar dan sisanya sudah dibayar tapi kurang meskipun sedikit. Kami berharap kepada Bapak Presien Jokowi agar selesaikan pembayarannya,” harapnya.