DPC Demokrat Jember: Ibu Ani Yudhoyono, Sosok Wanita Kuat Pendamping Prajurit dan Presiden
JEMBER, FaktualNews.co – Meninggalnya Kristiani Herrawati atau yang lebih akrab dipanggil dengan Ani Yudhoyono, menyisakan duka cukup mendalam bagi para kolega, saudara, ataupun juga kader Demokrat.
Sekretaris DPC Partai Demokrat Jember, Agusta Jaka Purwana, mengaku cukup terpukul dengan kabar berita meninggalnya Ani Yudhoyono. Wanita yang diketahui olehnya selalu tampak mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, tegar dan kuat untuk menjadi pendamping setia sebagai seorang istri prajurit dan presiden.
“Saya tahu sosok beliau, awalnya waktu itu rapat koordinasi besar di Tulungagung, terkait dukungan bagi Bu Khofifah saat Pilgub. Saya melihat Bu Ani mendampingi Pak SBY. Tampak kuat dan tegar, tidak terlihat lelah,” kata Agusta, Sabtu (1/6/2019).
Sepengetahuan Agusta saat itu, SBY beserta Ani Yudhoyono, baru saja berkeliling di daerah-daerah untuk bertemu dengan kader-kader Demokrat. “Tapi tidak tampak lelah, dan selalu murah senyum. Sosok wanita tangguh pendamping prajurit,” katanya.
Agusta mengenal Ani Yudhoyono, dari profilnya semasa hidup. “Saat SBY masih menjadi tentara, saya tahu sosok beliau (Ani Yudhoyono) dari buku-buku dan profilnya. Kemudian lebihnya lagi, ibu Ani setia kepada suami, dan dalam mendidik anaknya sukses. Bahkan mas AHY yang juga saya kenal. Sosok prajurit tangguh, dan kini politikus handal. SBY dan AHY sosok pemimpin hebat,” katanya.
Agusta pun juga mengetahui kesukaan ibu Ani akan fotografi dan berkebun. Dirinya pun juga mengaku menjadi pengikut akun instagram Ani Yudhoyono. “Saya juga lihat foto-fotonya di Instagram, bagus dan memiliki arti dan makna tersendiri. Jadi seperti ada cerita dari fotonya. Selain itu, juga kesukaannya berkebun, telaten,” katanya.
Atas kabar meninggalnya Ani Yudhoyono, Agusta pun turut mendoakan yang baik. “Semoga beliau mendapat tempat yang baik di sisiNya, dan diampuni segala dosa-dosaNya. Semoga Allah menempatkan ibu Ani layaknya Syuhada. Karena perjuangannya untuk Rakyat Indonesia,” tandasnya.
“Juga karena ini pas di bulan Ramadan dan di sepuluh malam terakhir. Kita berdoa semoga Bu Ani Yudhoyono khusnul khotimah. Krena meninggal di waktu yang baik,” imbuhnya.
Ani Yudhoyono meninggal di Singapura, 1 Juni 2019 pada umur 66 tahun. Ani sempat menjalani perawatan medis di National University Hospital Singapura, akibat kanker darah yang dialaminya selama kurang lebih 4 bulan.
Semasa hidupnya Ani Yudhoyono aktif menemani kegiatan suami saat menjadi tentara dan presiden. Setelah tak lagi menjadi ibu negara, Ani Yudhoyono memiliki banyak waktu untuk keluarga, fotografi, dan berkebun.
