FaktualNews.co

Sosok Ketua KPU Pamekasan Mohammad Halili, Pernah Jadi Pembersih Pohon Karet

Politik     Dibaca : 1961 kali Penulis:
Sosok Ketua KPU Pamekasan Mohammad Halili, Pernah Jadi Pembersih Pohon Karet
FaktualNews.co/Mulyadi/
Ketua KPU Pamekasan, Mohammad Halili

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Mohammad Halili atau yang familiar dengan nama sebutan Mr Hans merupakan sosok pria kelahiran Desa Bicorong, Pakong Pamekasan yang terpilih menjadi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Provinsi Jawa Timur, periode 2019-2024.

Untuk menjadi KPU Pamekasan, pria kelahiran Pamekasan, 7 Maret 1978 menempuh proses dan perjalanan yang cukup panjang. Bahkan suami dari Suffiatul Laily itu sudah dua kali mendaftar untuk menjadi KPU Pamekasan dan satu kali Banwaslu Pamekasan.

“Alhamdulillah, setalah dua kali gagal mendaftarkan di KPU Pamekasan dan satu kali daftar di Banwaslu Pamekasan saat ini diberi kesempatan untuk mengabdikan diri di KPU Pamekasan,” Kata Mohammad Halili saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu (23/07/2019).

Secara biodata pendidikan, Mohammad Halili mampu menyelesaikan hingga Magister (S2). Hal itu dimulai dari Pendidikan sekolah dasar di SDN Bicorong 2 Pakong. SMP Pakong. Kemudian dilanjutkan SMA di pondok pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Potoan Daya, Palengaan, Pamekasan. “Untuk sarjana di IAIA AL khairat Palduding Palengaan dan S2 di UIN Sunan Ampel Surabaya,” katanya.

Selama menempuh pendidikan. Hal sangat berkesan dan mengajarkan segalanya ketika ia mondok di pesantren Banyuanyar Pamekasan. Baginya Pondok merupakan miniatur kehidupan masyarakat. Sebab, semua Kehidupan masyarakat ada di pondok. “Pembelajaran yang cukup bermakna ditemukan selama berada di pondok. Pondok mengajarkan tentang kesederhanaan, disiplin dan kegigihan dalam berjuang,” ceritanya.

Selama di pondok pesantren. Mantan aktivis HMI Pamekasan tersebut cukup aktif diberbagai kegiatan, seperti Pencak silat, Teater Kertas, Markas Bahasa Arab. Bahkan menjadi pencetus tempat kursus Banyuanyar English center (BEC).

Pada tahun 1999. Ia melanjutkan pendidikan S1 di kampus IAIA AL Khairat. Namun sebelum mendaftar kuliah, ia sempat menjadi tukang kuli jalanan, Menata batu hingga tukang aspal sebagai biaya pendaftaran kuliah. “Dulu waktu kuliah aktif di organisasi FKMSB, HMI dan Peradaban. Namun ketika liburan kuliah digunakan untuk merantau dan bekerja sebagai pembersih pohon karet di Kalimantan,” kata pria yang juga menjadi dosen itu.

Baginya, beralih dari dunia akademisi dan menjadi penyelenggara KPU tidak perlu beradaptasi yang cukup banyak. Sebabnya ia sudah mempunyai pengalaman sebagai penyelenggara. Mulai dari dua periode menjadi wakil kepala panitia pemilihan kepala desa Pakong. anggota PPK pakong tahun 2008 dan pada periode 2014-2018 menjadi ketua Panwascam Pakong Pamekasan. Ia berkomitmen menjalankan Pemilu yang integritas dan kualitas.

“Komitmen saya bersama komisioner lainnya menjadi penyelenggara KPU yang berintegritas dan berkualitas serta menjaga independensi KPU Pamekasan,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul