Tumpukan Batu-bata Kuno Sisa Pemukiman Majapahit Ditemukan Warga di Mojokerto
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Struktur tumpukan batu-bata kuno yang diduga berupa pemukiman sisa kerajaan Majapahit kembali ditemukan warga di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Mulyanto (62), warga Dusun Pakis Kulon, Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Mojokerto mengatakan, penemuan situs struktur bangunan batu-bata kuno ditemukan pertama kali oleh adik kandungnya, bernama Basuki Slamet sekira tiga pekan yang lalu. Saat menggali tanah untuk menguruk pondasi kandang bebek.
Ia tidak menyangka kalau tumpukan batu-bata kuno berada di belakang rumahnya itu merupakan situs peninggalan zaman Majapahit. Mengetahui hal itu, dirinya lantas melaporkan temuan ini ke Pemerintah Desa Pakis juga kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang baru saja di bentuk oleh pemerintah desa.
“Setelah itu Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kepakisan melanjutkan penggalian, hingga muncul beberapa struktur tumpukan bangunan batu bata kuno yang tersebar di beberapa titik. Setiap bata mempunyai dimensi 31 x 21 x 6 cm,” terangnya.
Mulyanto menuturkan, pada beberapa titik penggalian struktur tumpukan batu-bata kuno yang berada tepat di belakang rumah Aliyah, Isa dan Basuki ditemukan beberapa macam bangunan.
Sementara itu, Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan, usai dilakukan peninjauan di lokasi penemuan, ada beberapa titik struktur bangunan batu-bata kuno yang ditemukan.
Seperti, struktur berbentuk panjang. Struktur ini tersusun dari 8 lapis bata merah dengan ketebalan sekitar 60 cm. Bangunan kuno ini diperkirakan terhubung dengan temuan di sebelah utara. Karena bentuknya sama, yakni menyerupai pondasi yang mengelilingi kebun seluas 40×30 meter.
Sementara di bagian tengah kebun, terdapat bangunan yang berbentuk mirip lantai rumah. Karena struktur ini tersusun dari bata merah yang cukup luas dan datar. Menurutnya, struktur batu-bata merah kuno di kebun Mulyanto diperkirakan sisa-sisa permukiman zaman Majapahit.
Hal itu dikuatkan dengan temuan fragmen genteng yang cukup banyak di lokasi yang sama. Selain itu, bata-bata kuno di situs ini disusun menggunakan tanah liat sebagai perekatnya. “Teknik nat menggunakan tanah liat biasanya untuk membangun permukiman. Seperti di situs permukiman Majapahit yang kami temukan di Museum Trowulan dan sumur upas,” ungkapnya.
Meksi demikian, BPCB belum bisa memastikan, temuan yang berada di Desa Pakis Kecamatan Trowulan, Mojokerto ini. “Untuk menentukan luasan pastinya harus diekskavasi. Juga untuk menentukan bentuk denah dan fungsi bangunan ini,” tegasnya.