FaktualNews.co

Ini Penyakit yang Dialami Walikota Surabaya Risma Hingga Ditangani 10 Dokter Spesialis RSUD dr Soetomo

Peristiwa     Dibaca : 7927 kali Penulis:
Ini Penyakit yang Dialami Walikota Surabaya Risma Hingga Ditangani 10 Dokter Spesialis RSUD dr Soetomo
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, ketika baru sampai di Kejati Jatim.

SURABAYA, FaktualNews.co – Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dikabarkan tengah mengalami gangguan kesehatan sehingga sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr M Soewandhie, sejak Selasa, 25 Juni 2019 pagi. Akibat sakit yang diderita walikota segudang prestasi ini tak kunjung membaik, ia lantas dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Direktur Penunjang Medik RSUD dr Soetomo, Hendrian, mengatakan Walikota Tri Rismaharini, dirujuk dari RSUD dr M Soewandhi ke RSUD dr Soetomo, Surabaya pada Selasa, 25 Juni 2019, sekitar pukul 19.00 WIB.

“Tadi malam masuk ya, kira-kira jam 07.00 WIB an hingga 07.30 WIB malam,” ucap Hendrian, Rabu (26/6/2019).

Begitu tiba di RSUD dr Soetomo, Walikota Risma langsung dibawa menuju ke Gedung Pusat Bedah Terpadu (GPBT) lantai II ICU. Yang letaknya masih satu komplek dengan rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur tersebut di Jalan Professor Dokter Mustopo nomor 6 – 8, Airlangga, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.

Saat pemindahan ini, disebut Hendrian, ada sejumlah pihak yang turut mendampingi. Termasuk keluarga dekat sang Walikota. “Semua keluarganya, beberapa kepala dinas. Mendampingi dan memberi support kepada beliau,” lanjutnya.

Lebih lanjut disampaikan dr Hendrian, alasan pemindahan Risma dari RSUD dr M Soewandhie ke RSUD dr Soetomo. Lantaran, Sang Walikota perempuan pertama di Surabaya ini, kondisinya cukup parah. Sehingga penanganan medis hanya bisa dilakukan oleh rumah sakit yang memiliki jenjang rujukan dan sarana prasarana serta keahlian medis lebih baik, seperti RSUD dr Soetomo.

“Rumah sakit ini kan sudah baik sistem rujukan berjenjangnya. Jadi derajat keparahan seseorang itu akan menentukan dimana dia dirawat. Kalau kondisinya kurang baik, ya sebaiknya dirujuk ke rumah sakit yang punya sarana prasarana dan keahlian yang lebih,” jelasnya.

Dengan perpindahan penanganan medis terhadap Walikota Risma, dari RSUD dr M Soewandhie ke RSUD dr Soetomo ini. Pihaknya berharap akan memberi hasil yang lebih baik pula.

“Jadi kondisi Bu Risma ini kurang baik, jadi kami sarankan untuk lebih serius kita rawat ditempat kita untuk memulihkan kesehatan, menyembuhkan dengan segera,” sambungnya.

Terkait gangguan kesehatan yang dikeluhkan Walikota Risma, Hendrian menyebut jika Risma mengeluh sesak pada bagian dada, sehingga mengalami kesulitan ketika bernafas. Namun, dirinya enggan menjelaskan secara rinci seputar kondisi terakhir Risma saat ini.

Meski saat ini masih dirawat di Ruang ICU GPBT RSUD dr Soetomo, Surabaya. Kata dr Hendrian, tak menutup kemungkinan Walikota Risma akan dipindah ke ruangan lain. Tentu, apabila kondisi kritis yang dialami pasien terlewati.

“Jika masa kritis itu terlewati, ya akan kita pindah ke ruangan lain. Seperti ruang perawatan biasa,” tutupnya.

Ditangani Lebih Dari 10 Dokter Spesialis

Tri Rismaharini menjalani perawatan intensif di Gedung Pusat Bedah Terpadu (GPBT) lantai II ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo. Akibat mengalami sesak nafas berat sejak Selasa, 25 Juni 2019 malam kemarin.

Di rumah sakit terbesar di Indonesia bagian timur tersebut. Risma, begitu panggilan akrab Sang Walikota perempuan pertama di Surabaya ini. Akan ditangani oleh sedikitnya 10 dokter spesialis.

“Banyak ya, lebih dari 10 dokter yang menangani,” sebut Hendrian.

Dari sepuluh dokter yang menangani itu, kata dr Hendrian, terdapat beberapa dokter spesialis yang terlibat. Diantaranya dokter spesialis anastesi dan paru. Sementara dokter spesialis yang lain masih dalam proses administrasi, “Yang dokter spesialis lain masih kita rujukkan,” tandasnya.

Sementara mengenai kondisi terakhir pasien, Hendrian, hanya menyampaikan bahwa pasien yang dirawat diruangan tersebut kondisinya kritis. Kendati demikian, pihak rumah sakit tetap memberi kesempatan kepada keluarga untuk menjenguk.

“Bisa menjenguk dan terbatas, cuma terbatas. Artinya tidak boleh bareng-bareng kayak kita menjenguk ditempat yang biasa itu. Bergantian,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul