Kabur Hari Pertama Masuk Sekolah, Hingga Pembelajaran Anti Korupsi di Lamongan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Banyak kejadian unik hari pertama masuk sekolah di Lamongan, Senin (15/07/2019). Dari murid menangis hingga kabur dari sekolah. Termasuk menerapkan pembelajaran anti korupsi di Kabupaten Lamongan.
Seperti yang dilakukan Mohammad Fachrul Adelard (5), nekat kabur dari sekolah Taman Kanak (TK) Islam Terpadu Wildani, lantaran belum kenal dengan teman barunya.
“Awalnya saat saya antar ke sekolah sudah menyendiri tak mau berkumpul dengan temannya, kemudian pulang berjalan kaki sendiri. Padahal sudah saya takuti tidak akan mengantarkan pulang jika belum selesai sekolah.”ujar Ranu ayah Mohammad Fachrul Adelard.
Sementara itu, sekolah di Lamongan mulai tahun ajaran 2019 ini sudah menerapkan pembelajaran anti korupsi yang sudah resmi dilakukan pada 2 Mei lalu saat peringatan Hari Pendidikan Nasional. Pembelajaran anti korupsi ini didukung buku penunjang yang sudah didistribusikan dan sudah siap digunakan.
“Pendidikan anti korupsi ini sebenarnya secara resmi sudah kami canangkan pada 2 Mei lalu melalui Peraturan Bupati nomor 18 tahun 2019 tentang Pendidikan anti korupsi. Kalau ada daerah lain yang baru mau memulai, kami sudah mengaplikasikannya di sekolah,”ujar Bupati Lamongan, Fadeli saat di SMPN 1 Lamongan.
Lebih Fadeli menjelaskan, materi pembelajaran anti korupsi ini dimasukkan sebagai insersi implementasi dalam seluruh mata pelajaran, mulai TK, SD, dan SMP. Untuk SMP. Mata pelajaran yang memasukkan nilai-nilai pembelajaran anti korupsi adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
”Ini penting sebagai bagian dari upaya kami untuk membentuk karakter unggul generasi muda penerus bangsa,”katanya menambahkan.
Fadeli berharap orang tua tetap mengambil peran dalam pendidikan karakter anak. Karena itu dia memberi dispensasi kepada pegawai Pemkab Lamongan untuk hadir terlambat, khusus di hari pertama anaknya masuk sekolah.
“Agar orang tua juga paham dengan lingkungan sekolah. Paham dengan adanya pembelajaran nilai-nilai anti korupsi seperti ini,”pungkasnya.