Peristiwa

Kapolres Nganjuk Terima Hadiah Dua Benda Pusaka Asal Gunung Wilis

NGANJUK, FaktualNews.co – Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta, menerima dua benda pusaka. Yakni, tongkat komando berbahan dasar perunggu dan tongkat Poncosodo berbahan dasar kayu.

Dua pusaka itu diperoleh dari Romo Dampri, seorang Pemangku Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis, yang berada di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Konon, benda-benda yang dianggap memiliki yoni tersebut secara tak disangka ditemukan Romo Dampri kala ia sedang bertapa di Tumpak Songo atau Gua Kelana di Gunung Wilis. Lalu, atas inisiatifnya sendiri, kedua pusaka diberikan kepada Kapolres Nganjuk.

Penyerahan kedua pusaka, dilakukan pada saat kegiatan Bhakti Religi di Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis, Nganjuk, Sebagai rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke 73. Selasa (16/7/2019) siang.

Tongkat komando yang diberikan kepada Kapolres Nganjuk terbuat dari perunggu dengan warna keemasan, berukuran panjang sekitar 30 centimeter. Tongkat ini, memiliki pegangan berbentuk garuda yang dipadu dengan rupang Dewa Wisnu serta Nagaraja.

Kata Romo Dampri, simbol ini mengandung arti kekuasaan, baik di kehidupan angkasa maupun kehidupan di bumi. Juga terdapat simbol bunga Wijaya Kusuma yang mempunyai makna kesejahteraan.

Pusaka lain yang diterima Kapolres Nganjuk, adalah tongkat Poncosodo dengan ukuran lebih panjang, sekitar satu meter. Tongkat ini berbahan dasar kayu yang disebut memiliki lima warna.

Pada salah satu ujung tongkat terukir rupa Garuda dan Cakra. Yang memiliki arti keadilan dan keseimbangan untuk menuju kesejahteraan dan keluhuran hidup.

Romo Dampri, disela kegiatan mengatakan, alasan dirinya rela menyerahkan pusaka kepada Kapolres Nganjuk. Lantaran Sang Kapolres, patut mendapat penghargaan karena dianggap sebagai sosok paling berjasa dalam melestarikan Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis.

“Ini adalah sebuah pernyataan yang diberikan kepada beliau sebagai anugerah Pak Kapolres, untuk kehormatannya,” ucap Romo Dampri.

Bukan sekadar melestarikan pura yang terletak di kaki Gunung Wilis tersebut, Kapolres juga dianggap melestarikan budaya disetiap warganya. Dengan memberikan puluhan Padmasari, yakni media ibadah di rumah bagi pemeluk agama Hindu, “Selain umat bisa beribadah, juga untuk mewujudkan desa yang berbudaya,” lanjutnya.

Untuk diketahui, Kapolres Nganjuk sebelumnya telah memberikan 85 Padmasari kepada warga Desa Bajulan yang beragama Hindu.

Padmasari merupakan bangunan atau palinggih yang ditempatkan di timur laut dimana pada bagian atasnya dibuat terbuka.

Pada bagian tabing mahkota, dipahat lukisan atau relief hyang acintya, yang berfungsi sebagai tempat pengayatan (pemujaan) kepada Hyang Widhi dan bhatara-bhatari.