Bocah Terperosok Limbah, Polisi: Bukan Limbah B3, Tapi Abu yang Diduga dalam Keadaan Panas
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kapolsek Kemelagi AKP Eddie Purwo Santoso memastikan luka bakar yang dialami Nizam Dwi Pramana bocah berusia (8) bukan disebabkan oleh limbah B3. Kaki dan tangan bocah kelas 2 SD itu melepuh karena abu tempat dia terperosok itu sedang dalam keadaan panas karena bekas dibakar oleh seseorang yang belum diketahui.
“Timbunan abu limbah atau ledok dari penggilingan tebu itu memang bisa menjadi panas ketika terkena bakaran. Sejauh ini, itu yang disinyalir menjadi penyebabnya. Saat korban terperosok, abu masih dalam keadaan panas , jadi kedua kaki dan tangannya terbakar,” ungkapnya, Sabtu (20/7/2019).
Petugas sendiri, masih melakukan penyelidikan siapa yang melakukan pembakaran. Untuk sementara dugaan kuat memang ada seseorang yang sengaja membakar dedaunan di atas limbah pabrik gula itu sehingga membuatnya panas. “Namun, siapa yang membakar belum tahu, masih kami selidiki,” terangnya.
Sementara soal kemungkinan adanya unsur pidana, Eddie masih belum bisa memastikan. “Soal unsur pidana saya belum bisa menjawab selagi orang yang membakar sampah belum ketemu. Nanti kami mintai keterangan ada faktor kesengajaan ataukah tidak,” tandasnya.
Sebelumnya, limbah berbentuk abu tersebut memang dengan sengaja didatangkan Kelompok Tani (Poktan) Dusun Kedungbulus dari Pabrik Gula Gempolkrep di Gedeg, Mojokerto. Oleh para petani, abu digunakan untuk menyemaikan benih padi setelah dicampur dengan tanah untuk digunakan sebagai pupuk.
Hingga saat ini Nizam masih menjalani perawatan di RSUD di Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.
Hasil pantauan lokasi pada Sabtu, 20/7/2019, timbunan abu tersebut berwarna abu-abu bercampur dengan bekas pembakaran dedauanan dan tidak berbau. Tangan dan kulit yang terkena abu juga tidak melepuh karena abu tidak panas. Di tengah timbunan abu terdapat pohon mangga yang terlihat.