FaktualNews.co

Harga Cabai Mahal, Konsumen di Jombang Beralih ke Cabai Kering

Ekonomi     Dibaca : 981 kali Penulis:
Harga Cabai Mahal, Konsumen di Jombang Beralih ke Cabai Kering
FaktualNews.co/Muji Lestari/
Lapak pedagang cabai di pasar pon Jombang. 

JOMBANG, FaktualNews.co – Mahalnya harga cabai di Jombang, Jawa Timur, membuat para konsumen mengeluh. Pasalnya, cabai merupakan salah satu kebutuhan dapur yang paling utama bagi masyarakat Indonesia.

Saat ini, harga cabai rawit kualitas bagus atau nomor satu tembus Rp 80 ribu per kilogram. Harga ini bertahan dalam kurun waktu satu minggu terkahir. Sebelumnya harga cabai masih berkisar Rp 50 ribu per kilogram, yang kemudian naik secara bertahap sekitar Rp 10 per kilo dalam sepekan.

Mahalnya harga cabai rawit ini diakui para pedagang membuat permintaan konsumen mengurangi jumlah pembelian mereka hingga separuh dari biasanya. Bahkan, banyak pula pembeli yang terpaksa beralih menggunakan cabai kering untuk menghemat pengeluaran.

“Kalau orang rumahan tetap beli cabai rawit segar, tapi biasanya beli setengah kilogram kini menjadi seperempat bahkan hanya satu ons, kalau pemilik warung atau rumah makan banyak yang memilih pakai cabai kering karena lebih murah, “ungkap Harianto, pedadang sayur di Pasar Pon Jombang, Senin (22/7/2019).

Dia menjelaskan, saat ini harga cabai kering kualitas impor berkisar Rp 50 ribu  per kilogram. Harga ini juga menyusul naik setelah harga cabai mahal  Dimana sebelumnya hanya berkisar Rp. 40 ribu.

“Kalau cabai kering lokal sekarang Rp 30 ribu, sebelumnya hanya Rp. 20 ribu per kilo, caba lokal ini lebih murah jika dibanding dengan yang impor karena kualitasnya juta beda. Kalau impor ini keringnya openan, kalau lokal kan hasil jemuran, “bebernya.

Menurut Harianto, kenaikan harga cabai rawit juga diikuti oleh mahalnya harga cabai merah besar yang tembus Rp 50 ribu. Padahal sebelumnya hanya berkisar Rp 20 rupiah per kilo gramnya.

Para pedagang mengatakan, mahalnya harga cabai ini disebabkan karena sedikitnya pasokan dari pemasok yang disebabkan oleh turunya kuantitas hasil panen petani cabai. Dan hal ini, menurut mereka sudah menjadi hal biasa di dunia pasar.

“Pasokannya berkurang, karena hasil panen petani sedikit. Mungkin gagal panen, saya ambil ini dari wilayah Pare, Kediri, “pungkasnya.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin