FaktualNews.co

Saksi Kasus Penebangan Pohon Sonokeling di Pasuruan Disinyalir Kabur

Peristiwa     Dibaca : 1164 kali Penulis:
Saksi Kasus Penebangan Pohon Sonokeling di Pasuruan Disinyalir Kabur
FaktualNews.co/Aziz/
Penebangan pohon Sonokeling yang berada di pinggir jalan Bangil - Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

PASURUAN, FaktualNews.co – Polres Pasuruan, terus melakukan penelusuran terkait dugaan pencurian pohon di tepi jalan jenis Sonokeling yang berada di jalan Bangil – Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Penyelidikan itu dilakukan, setelah pihak kepolisian menerima laporan atas hilangnya sejumlah pohon yang bernilai puluhan juta rupiah  tersebut.

Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Dewa Putu Prima, mengakui sudah memeriksa beberapa saksi yang dugaan mengetahui adanya proses penebangan yang melibatkan beberapa oknum di instansi pemerintah, ormas dan warga.”Sudah ada lima saksi yang sudah kami mintai keterangannya,” ujar dia, pada awak media, Selasa (23/7/2019).

Meski proses penyelidikan yang dilakukan, baru sebatas menggali keterangan dari pihak-pihak yang terkait. Namun pihaknya akan kembangkan kasus yang saat ini menjadi perhatian masyarakat luas tersebut.

Dewa tak menyebutkan siapa saja saksi yang dimaksud. Namun, bisa jadi, mereka adalah ASN dari DLH maupun Bina Marga Kabupaten Pasuruan.

Kasus dugaan pencurian itu sendiri muncul, setelah banyaknya pohon-pohon jenis sonokeling yang ditebang. Penebangan dilakukan, bukan serta-merta untuk pemangkasan. Melainkan besar kemungkinan sengaja dicuri untuk kepentingan pribadi. Sebab Sonokeling, harganya di pasaran bisa mencapai puluhan juta rupiah tiap pohonnya.

Pohon-pohon yang ditebangi itu, tersebar di sejumlah tepian jalan. Baik di ruas jalan Bangil-Pandaan ataupun Cangkringmalang-Gununggangsir. Kegiatan itu berlangsung sejak kisaran 2018 lalu.

Namun munculnya kasus yang saat ini tengah diproses polisi, disinyalir beberapa oknum yang dipanggil untuk dimintai keterangannya hingga saat ini tak mau hadir alias kabur.

Sementara itu, pemerhati aset negara, As mendukung upaya polisi untuk menguak para pelaku yang sengaja mengambil aset negara untuk kepentingan pribadi.

“Kami inginkan agar kasus ini tuntas. Polisi harus bertindak sesuai prosedur, karena kasus ini jelas-jelas merugikan aset negara yang semestinya harus diselamatkan dan tidak ditebang tanpa izin resmi,” tegasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin